Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Seuntai Rindu untuk Kampung Halaman

30 April 2023   09:22 Diperbarui: 30 April 2023   09:38 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat untuk Kampung Halaman. Dokpri 

Surat ini kutulis untuk kampung halaman. Sebuah kampung yang telah menyediakan sebagian lahan untukku tumbuh dan berkembang, serta menghabiskan waktu saat bermain bersama teman sebaya. 

Tak banyak yang ingin kusampaikan. Hanya sekadar ucapan terimakasih karena telah memberi ruang untukku mendewasa bahkan hingga menua. 

Suatu ketika, aku memang pernah meninggalkannya. Berusaha mengadu nasib ke tanah rantau, untuk mencari kenyamanan demi kehidupan selanjutnya. Namun, itu tak lama dan akhirnya harus kembali ke pangkuannya lagi. 

Bagiku, tak ada tempat yang lebih nyaman selain kampung halaman. Tak ada suasana yang lebih mengasyikan selain berkumpul bersama keluarga dan teman lama. Tak ada keakraban yang lebih hangat selain di samping Ayah dan Ibu. 

Oleh karenanya, aku pulang. Aku bertahan pada keadaan. Hanya menunggu waktu semua berubah karena perkembangan zaman. 

Dan hal itu benar-benar terjadi. Aku masih bertahan bersama keluarga hingga aku pun berkeluarga. Banyak perubahan terjadi, tetapi rasanya masih enggan untuk beranjak dari kampung halaman. 

Untuk Kampung Halaman

Terimakasih atas semua kenangan indah yang telah terpahat indah. Meski semua mimpi belum menjelma nyata, tapi kau masih setia memberi ruang dan waktu bagiku mewujudkan asa. 

Terimakasih atas kesabaran dan keikhlasanmu menjaga orang-orang terkasih. Meski satu per satu mereka pulang ke rumah abadi, tetapi kenangan indah bersama mereka tidak akan pernah terlupa. 

Bertahan dan bersoleklah lebih cantik, agar aku tetap betah berlama-lama denganmu. Mungkin memang tidak setiap hari menghabiskan waktu bersamamu, tapi pasti aku akan menemuimu di waktu luang.  

Tunggu aku, kepulanganku demi Ibu memang belum tentu di satu waktu, tapi aku pasti datang demi restu. 

Ibu pasti juga menungguku. Ibu pun rindu dengan kedatangan kami, anak dan cucu. 

Bersabarlah, walau perubahan mengganggumu, mengoyak sudut-sudut kenangan, rinduku tak akan hilang. Meski hanya tinggal seuntai, tapi cukup untuk sepanjang hidup, menjalani sisa usia.

Nantikan selalu kedatanganku. Walau sesaat, cukup untuk menghapus rindu. Tak peduli pada apa yang berubah dan tersisa. Masih ada Ibu dengan segala doa dan restunya. 

Salam dan rinduku selalu,

30 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun