Surat ini kutulis untuk kampung halaman. Sebuah kampung yang telah menyediakan sebagian lahan untukku tumbuh dan berkembang, serta menghabiskan waktu saat bermain bersama teman sebaya.Â
Tak banyak yang ingin kusampaikan. Hanya sekadar ucapan terimakasih karena telah memberi ruang untukku mendewasa bahkan hingga menua.Â
Suatu ketika, aku memang pernah meninggalkannya. Berusaha mengadu nasib ke tanah rantau, untuk mencari kenyamanan demi kehidupan selanjutnya. Namun, itu tak lama dan akhirnya harus kembali ke pangkuannya lagi.Â
Bagiku, tak ada tempat yang lebih nyaman selain kampung halaman. Tak ada suasana yang lebih mengasyikan selain berkumpul bersama keluarga dan teman lama. Tak ada keakraban yang lebih hangat selain di samping Ayah dan Ibu.Â
Oleh karenanya, aku pulang. Aku bertahan pada keadaan. Hanya menunggu waktu semua berubah karena perkembangan zaman.Â
Dan hal itu benar-benar terjadi. Aku masih bertahan bersama keluarga hingga aku pun berkeluarga. Banyak perubahan terjadi, tetapi rasanya masih enggan untuk beranjak dari kampung halaman.Â
Untuk Kampung Halaman
Terimakasih atas semua kenangan indah yang telah terpahat indah. Meski semua mimpi belum menjelma nyata, tapi kau masih setia memberi ruang dan waktu bagiku mewujudkan asa.Â
Terimakasih atas kesabaran dan keikhlasanmu menjaga orang-orang terkasih. Meski satu per satu mereka pulang ke rumah abadi, tetapi kenangan indah bersama mereka tidak akan pernah terlupa.Â
Bertahan dan bersoleklah lebih cantik, agar aku tetap betah berlama-lama denganmu. Mungkin memang tidak setiap hari menghabiskan waktu bersamamu, tapi pasti aku akan menemuimu di waktu luang. Â