"Tapi masih jauh, Kenjeran itu jauh," tegas saya lagi.
"Dekat kok. Aku sudah pernah ke sana. Depan itu lho belok kiri, sudah sampai." Gayanya sok tahu.
Jarak tempuh dari rumah kami ke Pantai Kenjeran sekitar 13Km. Sedangkan ke SMP Negeri 19 hanya 5Km. Berarti masih harus mengayuh sepeda 8Km lagi. Dan itu dibilang sudah dekat.
"Kalo kamu sudah nggak kuat pulang aja. Kami mau melanjutkan bersepeda," kata salah seorang yang melihat aku kelelahan.
"Aku lupa jalan pulang, aku belum pernah lewat sini," jawabku.
"Kalo gitu kita istirahat saja dulu. Gimana?"
Akhirnya, kami istirahat sesaat untuk memulihkan kondisi tubuh. Setelah merasa cukup kami melanjutkan lagi bersepeda hingga depan lokasi wisata Kenjeran.
Benar saja, di sana kami berhenti tak lama, hanya sekitar lima menit. Sama sekali tak sesuai dengan jarak yang telah kami tempuh dengan bersepeda.
Kini, kalau pas lewat jalanan yang dulu kami lewati dan ingat peristiwa itu, saya jadi pingin bilang,
"Sotoy, lo! Depan itu belok kiri, Iya, masih 8Km lagi tauk! Haha."
Apa boleh buat, perjalanan telah diawali. Sepeda terlanjur dikayuh. Maka pulang adalah sesuatu yang menggembirakan.
Panas mentari yang mulai terik tak dihiraukan lagi. Sepeda kami kayuh agar sampai di rumah sebelum mentari kian tinggi. Melalui rute yang berbeda, kami mencari alternatif jalan terdekat.
Alhamdulillah, petualangan kami hari itu berakhir dengan berbagai kesan. Kami sampai di rumah tepat pukul 12 siang. Di mana matahari sedang panas-panasnya dan kami dalam keadaan berpuasa.