Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PHK Bukan Berarti Tutup Usia

20 Februari 2023   10:33 Diperbarui: 20 Februari 2023   10:39 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay.com 

Namun, sebaik-baiknya buatan manusia, jika tidak ada campur tangan Tuhan mustahil adanya. 

Suatu ketika, krisis menghantam, beberapa karyawan harus dikurangi. Ibarat kapal, beberapa penumpang harus diturunkan dengan skoci agar kapal bisa terus berlayar hingga sampai di dermaga. Begitulah strateginya, meski itu bukan jaminan kapal sampai di pelabuhan. 

Apakah penumpang yang diturunkan diam saja? Tentu tidak. Mereka harus memutar otak agar sampai di pelabuhan juga. Namun, bagi yang apatis, dia hanya akan diam menunggu kapal berikutnya.

Banyak yang bisa dilakukan setelah PHK. Sebelum mendapatkan pekerjaan baru, banyak hal juga bisa diperoleh. Dari membantu istri di rumah, mengantar anak sekolah, beres-beres, bersosialisasi, membangun hubungan dengan tetangga, teman atau saudara, dan masih banyak lagi. 

Dari sana akan terbuka wawasan kita. Apa yang akan kita lakukan berikutnya, tetapi jangan keterusan. Keenakan menganggur jadi malah malas bekerja. 

Jika ingin tetap bekerja ikut perusahaan, silakan mencari informasi perusahaan mana yang butuh karyawan. Namun, jika ingin berwirausaha, silakan mencari ide sederhana dari sekitar kita. Apa yang cocok dan laku di sekitar kita. 

Sebetulnya, mudah untuk mulai berbisnis, asal kita tahu kapasitas kita. Hari gini, modal bukan lagi masalah sulit. Bisa didapatkan dengan meminjam pada teman atau kerabat, tapi harus tahu aturan, ya. Kalau akadnya pinjam ya harus mengembalikan. 

Bisnis itu mudah kalau diciptakan. Bukan di angan-angan. Jual gorengan yang kadang menurut kita remeh atau sepele, nyatanya banyak yang sukses dan bisa menyekolahkan anak dari hasil jual gorengan. Hina kah mereka? Tidak! Halal kok. 

Apalagi jika gorengan kita bisa lebih istimewa dan ditangani dengan baik, bisa jadi mendunia, lhoh. Lihat survei baru-baru ini? Pisang goreng jadi makanan terlezat di dunia. 

Bagaimana pisang goreng bisa mendunia? Pasti diolah atau diproses dengan baik, bukan? Bagaimana bisa caranya pisang goreng sampai ke berbagai belahan dunia? Tentu ada yang memperkenalkan. 

Hal-hal yang sepertinya remeh beginilah yang seharusnya kita pikirkan. Segala sesuatu tidak akan jadi besar jika tidak dimulai dari kecil. Sesuatu tidak akan jadi nyata jika tidak dimulai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun