Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tak Lagi Kupamerkan

15 April 2022   04:06 Diperbarui: 15 April 2022   07:02 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay. Com

"Eh, tadi katanya ada yang lihat Mariana, lho. Dia datang. Tajir dia sekarang." Seorang lelaki bicara pada temannya lewat di depanku. 

"Mariana? Yang dulu sering kita usilin rambut kepangnya? Wah, mana dia? Aku mau minta maaf." Lelaki satunya lagi menjawab, lalu mengambil tempat duduk di kiriku tiga kursi jaraknya. Aku hanya diam mengamati. 

"Ada yang bilang, sekarang jadi istrinya pria kaya. Makmur dia, penampilannya jauh berbeda."

"Ah, mana ada pria kaya sama dia? Paling main lelet dia." Tawa pun meledak dari keduanya. 

Andai kalian tahu kisah hidupku, mungkin kalian tak akan menertawakan aku. Kedatanganku ke sini memang untuk memamerkan kesuksesan. Memamerkan kisah hidupku yang telah kujalani dan merubah diriku. 

Ah, tapi untuk apa jika nanti akan kalian jadikan bahan olok-olokan lagi. Lebih baik aku tetap diam.

Acara demi acara berlangsung hingga sessi penggalangan dana untuk umrah beberapa guru. Seketika saja aku berdiri dan menemui salah satu panitia reuni. Beberapa lembar kertas merah kukeluarkan, lalu kuserahkan.

"Tolong dicatat, ini sumbangan Mariana 3 IPA 1. Semoga cukup," ucapku sambil berlalu. Mereka hanya menganga, memandangi kepergianku dalam diam. 

Niatku berubah, dari yang awalnya ingin memamerkan kesuksesan hidup, kini minder dengan kisah yang melatar belakanginya. Untuk apa kupamerkan kelebihanku, jika dibalik itu jauh lebih banyak kekurangannya. 

Sukses bukan untuk dipamerkan. Ada liku-liku tersendiri untuk mencapainya. Memamerkan kesuksesan bisa jadi memamerkan perjuangan untuk meraihnya. Dan bagiku, biarlah itu menjadi rahasia hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun