Mau masuk perguruan tinggi tapi bingung biayanya?
Sama. kami juga pernah mengalaminya. Masalah itu juga dialami oleh teman yang lain, kok. Jangan khawatir, pemerintah tidak menutup mata untuk hal itu.
Jadi begini, dua tahun lalu, putriku lulus dari SMA. Setelah SNMPTN gagal, UTBK juga gagal, aku menyarankan dia masuk PTN untuk program D3. Dengan pertimbangan, lulusnya cepat dan segera dapat kerja, meringankan beban orang tua 'kan?
Namun, program D3 itu nyatanya masuk jalur mandiri. Dengan kata lain, harus ada biaya yang dikeluarkan.
Kami, sebagai orang tua yang saat itu juga belum punya persiapan untuk membiayai anak kuliah, sempat kelimpungan dengan biaya tersebut.Â
Meskipun biayanya disesuaikan dengan penghasilan orang tua, tetap saja masih mahal bagi kami. Demi pendidikan anak, apa pun akan kami usahakan, begitu pikir kami.
Akhirnya, kuliah D3 dijalani. Semester pertama memang terasa berat sekali biayanya. Ada yang kuliah tunggal, ada uang kuliah awal, dan uang daftar ulang, yang totalnya sekitar dua belas juta sekian.
Alhamdulillah, rezeki selalu datang tepat waktu. Akhirnya, terbayar tagihan sejumlah itu. Kuliah pun berjalan lancar, si anak merasa senang dan pengetahuannya bertambah.
Suatu hari, dia menyampaikan niatnya ingin jadi dosen, yang berarti pendidikannya minim harus S2. Sementara, S1 saja belum.Â
Dan untuk alih jenjang dari D3 ke S1 sesuai jurusannya, ternyata tidak semua PTN ada. Artinya, dia harus melanjutkan S1 di PTS atau mengulang UTBK tahun berikutnya untuk program S1.
Saya sebagai ibunya, mengingat biaya sebanyak itu sudah keluar dan si anak harus mengulang kuliah dari awal, rasanya sayang sekali.Â
Namun, ayahnya memberi izin dengan syarat jika bisa dapat biaya lebih murah, silakan ikut UTBK lagi, tapi jika biayanya lebih mahal, lanjutkan kuliah D3.
Putriku lalu mencari informasi mengenai KIP. Ada tetangga yang juga temannya mengaji, dapat KIP sehingga gratis biaya kuliah dan malah dapat uang saku tujuh ratus ribu per bulan. Saat itu tahun 2020, persis selepas dia SMA.
LTMPT dan memilih jalur KIP, permohonannya disetujui sementara, jadi tidak perlu membayar uang untuk UTBK.Â
Alhamdulillah, lagi-lagi rezeki selalu datang tepat waktu. Setelah membuka akun diJika pengumuman sudah keluar dan putriku dinyatakan diterima di PTN yang dituju, maka proses KIP akan dilanjutkan lagi dengan melengkapi data pendukung.
Setelah menunggu beberapa waktu untuk pengumuman kelulusan UTBK, hasilnya pun keluar, putriku dinyatakan lulus sesuai dengan pilihannya. Berarti proses berkas KIP dilanjutkan. Beberapa syarat harus kami lengkapi, termasuk surat keterangan miskin dari kelurahan setempat.
Semua berkas yang diminta memang didapat dan dikirim lagi ke universitas tempatnya diterima. Berkas-berkas itu sebagai pendukung dan bukti bahwa kami memang membutuhkan KIP Kuliah tersebut. Butuh beberapa waktu untuk menunggu semua proses selesai.
Beberapa berkas yang harus dikirim karena sangat dibutuhkan adalah surat keterangan miskin, maka harus ke RT, RW, dan kelurahan untuk mengurusnya.Â
Juga beberapa surat lain yang berkaitan dengan pekerjaan orang tua, kepemilikan rumah dan kendaraan, serta foto rumah dari beberapa sudut.Â
Tagihan PLN, PDAM, dan Telkom (jika berlangganan) juga dilampirkan sebagai bukti. Juga berkas dari kelurahan yang dikirim ke dinas sosial untuk disurvey kelayakannya.
Sebelumnya, sempat muncul di website universitas mengenai biaya yang harus kalian bayar. Namun, setelah semua proses selesai, barulah status tagihan dari PTN yang awalnya ditangguhkan jadi 0, berarti proses pengurusan KIP selesai.Â
Dan kalian berhak dapat nomor rekening untuk menerima uang saku setiap bulan tetapi dirapel enam bulan sekali. Lumayan, bener-bener meringankan beban orang tua.
Ada grupnya sendiri, lho, bagi mahasiswa pemegang KIP. Mereka terlihat saling support satu dan lainnya, termasuk jika ada yang kesulitan mengurus berkas permohonan. Beberapa info terbaru juga selalu dibagikan.
Namun, jika sudah mendapat KIP, tidak diizinkan mencari beasiswa lain yang sumbernya dari APBN, ya, Gaeess. Gitu aturannya.
Begitulah usaha kami mendapatkan KIP untuk biaya kuliah. Istimewa bukan?Â
Intinya, jika kalian merasa pandai tapi tidak mampu dengan biaya kuliah, nggak usah khawatir, ada jalannya, kok. Jangan lupa disertai doa, ya.Â
Semoga sukses buat kalian!Â
Indonesia pintar, Indonesia maju!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H