Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merintih kepada Tuhan

18 Juli 2021   07:55 Diperbarui: 18 Juli 2021   07:58 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Tuhan, bolehkah jika aku bertanya tentang semua ini?

Mengapa Kauciptakan gunung-gunung tinggi megah menjulang dengan segala keindahannya?

Mengapa Kauciptakan lautan luas juga hamparan pasir dengan berjuta kecantikannya?

Semua tampak damai dengan keunikan lukisan yang Kaugambar di langit biru.

Aku bersyukur bisa menikmati semua itu. Aku bangga dengan kasih sayang yang telah Engkau curahkan. Aku begitu bahagia, Tuhan.

Tapi kini, seolah semua bernyawa dan menyuarakan kekecewaannya. Gunung-gunung batuk, laut pun menangis, dan bumi meretakkan gumpalannya. Belum usai kami memulihkannya. Kautambah hadirnya ciptaanMu yang lain. 

Mengapa Kaubiarkan makhluk kecil itu memporak-porandakan kedamaian kami? Dia yang tak tampak, mengapa begitu kejam menyiksa? Memisahkan kami dengan orang-orang yang kami cintai.

Lihatlah kami yang lemah, Tuhan. Lihatlah kami yang rapuh. Apakah memang begini caraMu menghancurkan bumi yang telah Kaucipta sendiri?

Tuhan, apakah semua ini karena kesombongan kami? Apa semua ini karena kelalaian kami? Apa semua ini karena dosa kami?

Sampai kapan semua akan berakhir? Apakah sampai habis kami dari muka bumi ini? Apakah tak ada ampunan untuk kami?

Tuhan, apakah Kau cemburu dengan tuhan-tuhan lain yang telah melalaikan kami? Apakah Kauingin menjadi satu-satunya penguasa? Bukankah itu sudah nyata, Tuhan?

Tak satu pun dari kami yang sanggup mengalahkan kuasaMu. Tak satu pun dari kami yang mampu menolak kehendakMu. Kami lemah, Tuhan, kami kecil di hadapanMu.

Kepada siapa kami memohon? Kepada siapa kami berlindung? Kepada siapa lagi kami berharap?

Semua hanya kepadaMu, semua atas kuasaMu, semua atas kebaikanMu.

Ubahlah keadaan ini, Tuhan. Kembalikan kedamaian bumi ini.

Ambil kembali makhluk kecilMu yang telah meresahkan kami, menghancurkan hidup kami, membuyarkan angan dan impian kami.

DariMu kami berasal, dan kepadaMu kami akan kembali. Baikkan hidup kami dengan segala ibadah untukMu.

Dengarlah rintihanku, Tuhan. Dengarlah bisikanku. Demi kebahagiaan hamba-hambaMu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun