Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PPDB Tetap Butuh Mekanisme Penyaringan Calon Siswa

27 Juni 2020   16:11 Diperbarui: 27 Juni 2020   16:05 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mulai hari ini, 27 Juni 2020, Surabaya mulai melaksanakan PPDB Online untuk jenjang SMP Jalur Zonasi Umum. Seperti halnya tahun lalu, tahun ini pun terdapat beberapa jalur pendaftaran untuk jenjang SMP. 

Jalur Inklusi, Jalur Prestasi Lomba dan Rapor, Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua, Jalur Mitra Warga dan yang sedang dilaksanakan kali ini adalah Jalur Zonasi Umum. Untuk tahun lalu masih terdapat satu jalur lagi tetapi sudah ditiadakan, yaitu jalur TPA (Test Potensi Akademik).

Dengan adanya sistem zonasi ini, sebenarnya yang lebih diuntungkan adalah siswa atau orang tua yang tinggalnya dekat sekolah, berapa pun nilainya pasti akan diterima selagi jarak rumah dan sekolah tidak lebih dari 500 meter.

Beda dengan siswa yang tinggalnya lebih dari 1000 meter, pasti akan tertolak berapa pun nilainya. Kecuali ada saringan lagi bagi siswa yang nilainya tinggi, akan diterima melalui seleksi nilai.

Pada PPDB SMP Surabaya tahun lalu saat mendaftarkan putri saya, rasanya serba khawatir dan galau banget. Bagaimana tidak, rumah saya jaraknya 1,2 Km dari salah satu sekolah negeri yang saya tuju, sedangkan pendaftar lain yang jarak rumahnya di bawah 1000 meter banyak sekali.

Sudah pasti tidak akan masuk kan, saingannya banyak. Dan benar saja, saat pengumuman yang diterima masuk jarak rumahnya paling jauh hanya 900 meter.

Untung saja saya sudah mengantisipasi sebelumnya dengan mendaftar di jalur TPA. Mengandalkan kemampuan berpikir anak dan potensi akademis yang ia punya.

Belajar dari sebelumnya saat saya mengamati yang terjadi pada PPDB Sidoarjo,  dari website yang ada jarak terjauh yang diterima adalah 900 meter. Sedangkan tes TPA tidak ada dan pertimbangan nilai rapor juga tidak ada, adanya jalur prestasi yang paling rendah prestasinya pernah meraih juara di tingkat kabupaten. Gagal sudah harapan sekolah di SMP negeri.

Emak pun gelisah, anaknya mau disekolahkan ke mana jika jarak rumah masih dianggap jauh, nyatanya jarak dari rumah saya ke sekolah tujuan 1,2 Km. Pasti akan gagal di sistem zonasi bukan?

Bersyukur saja, PPDB Surabaya menyediakan satu jalur yang menggunakan Tes Potensi Akademik sebagai penerimaan siswa. Siapa yang nilainya tinggi pasti diterima, bersaing melalui kemampuan berpikir.

Kesempatan ini tidak saya sia-siakan, saya daftarkan putri saya melalui jalur ini. "Kalau mau sekolah negeri ya belajarlah lagi sedikit buat tes TPA. Namun kalau sudah jenuh belajar, ya, terima nasib aja sekolah di swasta yang bayarnya mahal," bujuk saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun