Beberapa hari terakhir ini, sengaja saya tidak meninggalkan jejak atau memberi pilihan pada artikel beberapa Kompasianers yang telah saya baca. Bukan bermaksud tidak ingin berterima kasih atas info yang diberikan atau sekadar mengapresiasi dari tulisan tersebut, tetapi saya ingin mengukur kekuatan tulisan saya sendiri.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, semakin saya sering mengunjungi dan meninggalkan jejak pada artikel K-ers yang lain, semakin banyak juga artikel saya dikunjungi. Saya nggak GR kan? Hehe.
Entah karena judulnya yang memang menarik, temanya yang bagus, termasuk artikel pilihan atau hanya sebagai balas budi atas kehadiran saya di artikel lain. Untuk itulah saya mencoba mengukur tulisan saya sendiri dengan tidak meninggalkan jejak beberapa hari terakhir. Juga tidak membagikan link pada group yang saya ikuti.
Bagi saya pribadi atau mungkin ada Kompasianers lain, mendapat label biru itu "sesuatuh". Dengan label tersebut tulisan kita bisa muncul di akun Facebook, IG atau Twitter Kompasiana.
Dengan kata lain, label tersebut akan membawa tulisan kita pada pembaca yang lebih banyak lagi. Jika mengutip dari istilah Bu Lusy Mariana Pasaribu, maka tulisan kita itu "laku".
Entah berapa nantinya yang akan membaca, yang jelas jika label biru sudah menempel, besar harapan tulisan kita akan dibaca lebih banyak lagi. Meskipun bukan jaminan, sih.
Dengan alasan itu, saya ingin mengukur kekuatan tulisan saya seberapa jauh hingga sampai pada pembaca. Apakah tulisan saya sudah sesuai dengan beberapa teori menulis yang pernah saya baca? Atau memang sudah banyak peminatnya?
Sejauh pengetahuan saya, sebuah tulisan itu akan disukai jika:
1. Judulnya menarik
Dengan judul yang menarik, seseorang cenderung ingin mengetahui isi yang ada di dalam tulisan itu. Apakah tulisan saya juga sudah menerapkan teori ini? Sehingga banyak orang yang penasaran dan ingin membacanya. Ini poin yang ingin saya ketahui.
2. Idenya menarik dan sesuai Â
Ide atau gagasan dalam sebuah tulisan merupakan hal yang sangat penting juga, sebagai penulis seharusnya bisa mengemasnya hingga menjadi rangkaian cerita yang indah dan menarik perhatian pembaca, sudahkah hal ini saya praktikkan? Nah!
3. Isinya mudah dipahami
Dengan menyajikan tulisan yang mudah dicerna dan bisa dipahami banyak orang dengan tema apa pun, pasti tulisan itu akan laku. Ini juga yang perlu saya ukur, lho.