Mulai longgarnya aturan PSBB disambut baik beberapa pengguna jalan. Dari pedagang atau ojek dan angkutan lain mulai melintas di beberapa jalan protokol yang sempat di tutup karena pemberlakuan PSBB.Â
Kebutuhan masyarakat untuk bisa memenuhi hajatnya yang sempat tertahan kini mulai diupayakan lagi. Bagaimanapun juga hajat hidup adalah yang utama, sekalipun pandemi menghalangi.Â
Bagi pedagang, dengan dibukanya beberapa pasar memungkinkan mereka untuk beraktivitas kembali. Menggelar dagangan yang dibutuhkan masyarakat banyak.Â
Namun demikian, masih ada beberapa yang belum menaati aturan memakai masker atau menjaga jarak aman. Meskipun sebagian yang lain sudah menaati dan menggunakannya.Â
Ada beberapa sukarelawan yang turun ke pasar untuk membagikan masker gratis. Juga memberi sedikit pengarahan bagi pedagang yang belum sadar pentingnya masker sebagai pelindung diri juga menjaga jarak aman agar tidak tertular.Â
Virus yang penularannya lebih banyak melalui droplet atau percikan air liur, akan lebih cepat berkembang biak juga di daerah basah. Dalam hal ini masuk melalui pernapasan atau mulut yang terkena percikan dan bertahan karena tak segera dibersihkan.Â
Berkembang biak di saluran pernapasan dan membekukan cairan yang ada di dalamnya hingga menjadi lendir yang sangat pekat, menyebabkan sesak napas hingga kesulitan bernapas. Dengan menyerang sistem pernapasan inilah, virus tersebut termasuk virus yang sangat mematikan.Â
Untuk itu selain masker, hand sanitizer juga dianjurkan selalu di bawa ke mana saja. Meskipun bukan jaminan virus tidak menempel, setidaknya upaya awal telah dilakukan agar Covid-19 tidak bertahan.Â
Satu lagi saran bagi pedagang atau pembeli yang telah selesai dengan jual beli di pasar, sesampainya di rumah segera mandi dan ganti baju. Cuci bersih baju dan masker yang digunakan ke pasar tadi dan jangan digunakan lagi sebelum dicuci.Â
Besar kemungkinan virus masih bertahan di baju. Jadi, cuci dulu agar lebih aman, dengan kita menjaga kebersihan diri maka keluarga juga akan aman dari segala penyakit.Â
Telah banyak korban akibat kelalaian yang dilakukan sendiri. Menganggap remeh penyakit yang berbahaya dengan tidak mengindahkan anjuran dan saran yang diberikan.Â