Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sebuah Pengakuan

7 Juni 2020   01:15 Diperbarui: 7 Juni 2020   01:34 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Aku memang keliru, telah membiarkan rasaku hanyut dalam pesonamu 

Kau hadirkan sejuta tawa saat hati gulana 

Bukan maksudku untuk menjadikanmu pelarian 

Juga bukan inginku berkawan dengan kebohongan 

 Namun semua terjadi begitu saja, mengalir tanpa kuduga sebelumnya 

Kita pun larut dalam arus kasmaran 

Membiarkan hati terpaut tanpa ada ikatan kata 

Terlena dalam bahagia maya pembawa petaka 

Satu peristiwa telah dihadirkan sebagai tamparan atas kesalahan 

Agar kita segera tersadar apa yang telah dilakukan 

Walau hanya hati yang berpagut  rasa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun