Meskipun bisnis yang dijalankannya redup akibat jatuh sakit, tetapi hikmahnya sangat besar pada kondisi mental Rudi. Tabungan yang kumiliki pun ikut menjadi penyangga, menutup semua kekurangan  tagihan.Â
Alhamdulillah, Tuhan maha adil. Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya yang mau berusaha. Bisnisku mulai menggeliat seiring dengan banyaknya pesanan baju muslim. Rudi pun kembali sehat dan bekerja lagi dengan bisnisnya yang dulu.Â
Terkadang, masih ada rasa khawatir saat Rudi berangkat ke luar kota di mana perempuan itu berada. Teringat perbuatannya yang menjijikkan. Namun, segalanya telah aku pasrahkan. Jika memang Allah yang menghendaki, itulah yang harus kujalani.Â
Pagi itu, terdengar HP Rudi berdering di kamar, sedangkan dia sudah berangkat ke luar kota setelah salat Subuh. Deringnya tak henti-henti membuatku ingin mencari letak barang itu, ternyata masih di saku celana Rudi yang dipakai tadi malam. Jelas tertera nama perempuan yang memanggilnya.Â
Sesaat kemudian ada pesan masuk, [Mohon maaf Pak Rudi, meeting hari ini dibatalkan karena Pak Gani ada urusan mendadak. Hormat saya, Sisca]