“Pak Fadli, ini hasil dari pemeriksaan laborat Ibu Fatimah. Di sini saya hanya menyampaikan berdasarkan hasil yang tertera, ada beberapa kemungkinan penyebab Ibu berpulang, salah satunya ditemukan pneumonia di paru-paru ibu saudara. Namun, saya belum bisa memastikan apa Ibu Fatimah positif corona. Hasilnya baru keluar satu minggu lagi. Dan di sini saya juga minta Bapak bersedia di test. Kemungkinan besar Bapak juga bisa tertular karena telah melakukan kontak fisik dengan Ibu. Jadi, saya minta kesediaannya, ya, Pak. Mohon maaf atas keadaan ini. Semua juga demi kebaikan kita.”
Lunglai tubuhku. Seolah tulang penyangga yang selama ini ada dicabut dan dibuang entah ke mana. Aku terhempas. Ibu berpulang karena corona? Sementara hanya aku yang keluar masuk rumah.
Selama ini, Ibu hanya diam di rumah dengan pembantu. Akulah yang keluar masuk rumah, ke kantor dan untuk urusan lain. Bisa kusimpulkan, akulah pembawa virus itu ke rumah.
Tahun ini Ramadan datang dengan kesedihan. Kedua perempuanku berpulang jauh dari dekapan. Ramadan kali ini aku benar-benar kesepian. Sesepi dinding-dinding dalam ruang isolasi, karena aku positif covid.
Sidoarjo, April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H