Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tepekur di Keheningan Malam

29 April 2020   00:03 Diperbarui: 29 April 2020   00:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Aku tepekur di keheningan malam, menyendiri dalam terang cahaya bulan
Kuurai kata penuh gulana, kuuntai merupa kalimat penuh hikmat
Kelam yang kian pekat semakin menjerat nikmat dalam dekap
Lantunan nama-nama indah tersaji penuh khidmat

Tuhan telah membisikkan selarik kata penuh makna jelas tereja
Mintalah pada-Ku apa yang engkau butuhkan
Dan akan Kupenuhi semua hajatmu, dan Kukabulkan dedoamu
Apa kau masih ragu dengan firman-Ku

Nikmat mana lagi yang aku ingkari
Harus ke mana lagi akan kucari
Janji-Mu adalah nyata tak terbantahkan
Kehendak-Nya adalah takdir penuh kuasa

Bumi Gedangan, April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun