Mohon tunggu...
Anyra ns
Anyra ns Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi membaca, menulis, memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Sejarah Peradaban Museum Purbakala Sangiran

21 Oktober 2024   16:10 Diperbarui: 21 Oktober 2024   16:12 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Museum Sangiran terletak di Kebayanan Ngebug, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Museum Sangiran merupakan salah satu situs arkeologi penting di dunia yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia sejak tahun 1996. Tempat ini menawarkan pengalaman wisata yang sarat akan pengetahuan, di mana pengunjung dapat menyaksikan jejak-jejak kehidupan manusia purba dan memahami evolusi manusia dari masa ke masa. Museum ini menjadi destinasi yang ideal bagi para pelajar, peneliti, serta wisatawan yang ingin menambah wawasan mengenai sejarah manusia di Nusantara.

Sejarah Situs Sangiran

Situs Sangiran merupakan salah satu pusat peradaban manusia purba terpenting di Asia, bahkan dunia. Penelitian arkeologi di Sangiran dimulai sejak tahun 1934 oleh ahli geologi dari Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. Situs ini menyimpan ribuan fosil yang membuktikan keberadaan manusia purba, fauna, serta flora dari zaman Pleistosen, yang berusia lebih dari satu juta tahun. Dari hasil ekskavasi yang dilakukan, ditemukan banyak fosil Homo erectus, yang merupakan salah satu jenis manusia purba yang pernah hidup di wilayah ini.

Koleksi Museum Sangiran

Museum Sangiran memiliki lebih dari 13.000 fosil yang dipajang, menjadikannya salah satu museum prasejarah terbesar di Indonesia. Pengunjung dapat melihat berbagai macam fosil manusia purba, hewan-hewan prasejarah, serta alat-alat yang digunakan oleh manusia purba. Di antara koleksi yang paling menarik adalah fosil Homo erectus, yang diperkirakan hidup sekitar 1,5 juta tahun lalu. Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan evolusi alat-alat batu dan benda-benda yang digunakan oleh manusia purba untuk bertahan hidup.

Koleksi di museum ini disajikan dalam berbagai galeri yang interaktif, di mana setiap galeri memberikan penjelasan detail tentang kehidupan dan perkembangan manusia purba. Pengunjung juga dapat mempelajari proses fosilisasi, evolusi manusia, hingga migrasi Homo erectus dari Afrika ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Asia Tenggara.

Keunikan dan Daya Tarik

Museum Sangiran memiliki daya tarik tersendiri karena tidak hanya menampilkan fosil, tetapi juga mengajak pengunjung untuk merasakan langsung pengalaman penemuan fosil. Salah satu yang paling menarik adalah adanya rekonstruksi kehidupan manusia purba di Sangiran melalui diorama dan model kehidupan purba. Pengunjung bisa membayangkan bagaimana Homo erectus hidup, berburu, dan menggunakan alat-alat batu pada masanya.

Selain itu, museum ini juga dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah. Kawasan sekitar museum adalah bagian dari Situs Sangiran yang luasnya mencapai sekitar 56 kilometer persegi. Pengunjung dapat mengunjungi beberapa titik penggalian yang masih aktif dan melihat langsung proses penelitian arkeologi yang sedang berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun