Mohon tunggu...
Anya Prilla Azaria
Anya Prilla Azaria Mohon Tunggu... Lainnya - Life enthusiast.

INFJ. Someone who loves psychology and philosophy. anya.prillaazaria14@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Apa Kata Aku?" atau "Apa Kata Orang?"

6 Januari 2023   21:56 Diperbarui: 6 Januari 2023   21:58 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjawab. Sumber: https://pixabay.com/photos/man-thinking-doubt-question-mark-5723449/

Jika sudah melakukan langkah pertama namun masih dicecar dengan pertanyaan tidak logis, kalian bisa melakukan hal ini. Kalian mungkin bisa melakukan riset terlebih dahulu, jika kalian dirasa akan memiliki probabilitas ditanyai pertanyaan seperti itu. 

Sebagai contoh, jika ada seseorang yang menanyakan hal seperti ini,

T: ''Eh Din, kok kamu kayaknya kuliah dari dulu gak lulus-lulus deh, kamu tuh beneran belajar gak sih apa cuma main aja?''

D: ''Iya Tante, kebetulan aku kan kuliah di bidang kimia nih, jadi di penelitian ini aku harus cari tahu terkait mekanisme reaksi apa yang kemungkinannya bisa terjadi. Mungkin Tante mau bantu aku buat cari perhitungan dan mekanisme yang tepat?''

Dengan jawaban logis dan to the point seperti itu harusnya bisa membuat orang-orang kepo yang hanya asal bertanya bisa lebih berpikir bahwa tidak semua hal bisa ditangani dengan sifat judgemental dan tanpa memberikan solusi yang tepat.

3. Mengurangi intensitas komunikasi dan menjauhi lingkungan toxic

Menjauh. Sumber: https://pixabay.com/photos/usa-nevada-valley-of-fire-sign-2714964/
Menjauh. Sumber: https://pixabay.com/photos/usa-nevada-valley-of-fire-sign-2714964/

Kalau dirasa langkah pertama dan kedua sudah dilakukan, dan tetap saja dibombardir dengan pertanyaan-pertanyaan tidak penting, kalian bisa melakukan detoks terhadap lingkungan, sosial media, ataupun hal manapun yang dirasa mengganggu baik secara fisik maupun mental kalian. 

Untuk saya yang introvert, saya lebih memilih untuk menjauhi lingkungan seperti itu. Saya yakin banyak juga diantara kalian yang masih berusaha untuk tetap berbaur ataupun melayani hal-hal tersebut walaupun dirasa menyakitkan. 

Saran dari saya, tidak usah terlalu menyenangkan orang lain, jika kalian rasa hal tersebut tidak benar dan mengganggu, hal terbaik adalah menjauhi dan cari support system yang bisa menerima dan memberikan hal positif terhadap kalian.

Saya yakin siapapun yang membaca tulisan ini pasti pernah mengalami hal-hal tersebut. Entah kalian bertemu orang yang judgemental tanpa memberikan solusi, berada di lingkungan yang tidak memberikan support yang baik, ataupun merasa kecil hati karena orang lain menunjukkan hal yang dirasa lebih hebat dari kalian.

It's fine!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun