Acara Indonesia Research & Innovation Expo (InaRI) 2022 yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tanggal 27-30 Oktober 2022 tepatnya di Gedung Innovation Convention Center, Kawasan Sains dan Teknologi Cibinong berjalan dengan sangat meriah dan menakjubkan.
Acara dimulai sekitar jam 09.00 WIB dengan didahului oleh hiburan tarian tradisional, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta opening remarks dari DSG Asean, Menteri DST India, dan Kepala BRIN.Â
Tema yang diusung pada acara BRIN kali ini adalah ''Digital, Blue, and Green Economy: Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi''. Tema yang disajikan sungguh menarik bagi saya karena berhubungan dengan riset di bidang pangan dan energi.
Dalam talkshow yang diadakan oleh BRIN, saya melihat terdapat empat tema kecil yang diusung, yaitu terkait kedaulatan energi, pangan, ekonomi hijau, dan siap siaga bencana. Dari keempat tema tersebut, Â terdapat dua tema kecil yang sangat menarik perhatian saya.Â
Pada tema kedaulatan energi, banyak sekali hal menarik yang saya tangkap. Kepala Pusyantek BRIN memaparkan penjelasan terkait layanan, strategi, jasa, serta kerja sama yang dilakukan oleh BRIN. Hal ini tentunya menjadi core dari BRIN sebagai badan riset yang ikut andil dalam akselerasi ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.Â
PLN juga memaparkan terkait strategi dan peran apa saja yang sudah dan akan dilakukan perusahaan dalam mencapai Net Zero Emission (NZE), seperti co-firing biomassa, serta penggunaan energi terbarukan, seperti energi surya, hidro, bioenergi, bayu, panas bumi, dan laut. Menariknya adalah energi terbarukan menjadi salah satu hot topic yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini.
Tidak kalah menarik, Pertamina juga memaparkan bahwa perusahaan sedang melakukan riset bahan bakar alternatif dalam menghadapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) antara lain, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dan bioavtur, bioethanol, dan Gasoline-Methanol-Ethanol (GME). Tidak disangka bahwa bahan yang berasal dari tumbuhan bisa menghasilkan energi yang bermanfaat dan potensial di masa depan.
Selain itu, saya juga belajar mengenai rencana dan sistem pangan yang sudah dan berpotensi untuk mendukung kedaulatan pangan Indonesia. Badan Pangan Nasional mengatakan bahwa jumlah penduduk dunia yang mengalami kelaparan di tahun 2021 mencapai 828 juta orang, di mana jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 196 juta orang sejak tahun 2019.
Hal ini berakibat pada melonjaknya harga pangan ke level tertinggi dan efeknya berimbas pada harga pupuk yang menjadi sangat mahal. Pemerintah sudah mulai membangun ekosistem penganekaragaman pangan lokal, Inovasi Desa Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), dan framework penanganan Food Loss and Waste (FLW). Menilik terkait food loss, mungkin kita menganggap bahwa sisa makanan sedikit saja tidak bermakna apa-apa, namun jika dikumpulkan dan tidak dimanfaatkan, akan menjadi waste yang berujung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tentunya kita tidak mau hal tersebut terjadi, bukan?
Salah satu inovasi yang menarik adalah pengembangan produk non terigu, yaitu menggunakan mocatila yang merupakan tortilla yang terbuat dari bahan baku lokal berupa campuran mocaf, tepung atau pati jagung, dan tepung beras yang diperkaya dengan tempe. Hal ini tentunya merupakan inovasi yang sangat unik karena bahan baku yang biasanya digunakan untuk kue, roti, dan mie adalah terigu, namun ternyata bisa dibuat dari bahan lain. Hal ini tentunya bisa menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat yang sudah terbiasa mengkonsumsi bahan karbohidrat yang itu-itu saja.
Selain itu, PT Langit Bumi Lestari, juga mempromosikan sagu sebagai salah satu pilihan untuk bahan makanan pokok Indonesia. Jika dibandingkan dengan jenis tanaman lain, seperti jagung, beras, singkong, tebu, dan ubi jalar, sagu memiliki potensi untuk menyerap emisi CO2 metrik ton/hektar tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sagu merupakan tanaman yang bersifat green dan bisa mengurangi emisi CO2 yang ada.
Fakta yang menarik yang saya temukan adalah SagoMee merupakan mie instan pertama di dunia yang terbuat dari sagu yang tentunya sangat bagus untuk Kesehatan usus karena indeks glikemik-nya yang rendah, serta aman dikonsumsi untuk penderita autoimun dan diabetes. Â Selain itu, kapan lagi kita bisa mengkonsumsi sagu dalam bentuk mie yang mungkin biasanya hanya bisa nikmati dalam bentuk papeda, cimol, cilok, beserta teman-temannya.Â
Selain kemeriahan dari talkshow yang diselenggarakan, pada InaRI EXPO 2022 juga banyak terdapat booth-booth yang terdiri dari berbagai bidang, ada terkait energi, makanan, teknologi, obat-obatan, dan hal lainnya.Â
Dari bidang teknologi, saya sempat mengunjungi booth Huawei karena tertarik akan teknologi yang dikembangkan. Hal yang menarik perhatian saya adalah Huawei juga mengembangkan FusionSolar Smart PV yang mengembangkan teknologi solar panel dan dilengkapi dengan Battery Energy Storage System (BESS) maupun Energy Storage System (ESS) yang bisa menyimpan daya di saat energi surya sedang tidak ada, yaitu sejak matahari terbenam. Sebetulnya BESS maupun ESS sangat bisa dimanfaatkan untuk menunjang pengembangan energi terbarukan yang bersifat intermiten, seperti surya dan angin. Saya rasa, potensinya di masa depan akan sangat menarik dan secara bertahap menjadi pilihan untuk menggantikan energi fosil.
Dari bidang energi, saya juga tertarik dengan booth dari Pupuk Sriwidjaja Palembang yang merupakan salah satu perusahaan penyuplai pupuk untuk industri pertanian dan perkebunan di Indonesia. Produk yang dihasilkan antara lain, urea, NPK, ammonia, bioripah, dan nutremag.
Masih di lingkup perusahaan energi, saya juga berkunjung ke booth PT Indonesia Daya Bahtera, dimana perusahaan tersebut mengembangkan pembangkit listrik terapung atau biasa disebut sebagai Floating Power Plant yang tentunya menjadi salah satu upaya untuk mencukupi kebutuhan listrik yang ada di Indonesia.Â
Terlebih lagi perusahaan ini juga sudah mulai mengembangkan pembangkit dengan bahan bakar Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai salah satu bahan bakar penjembatan antara energi fosil dengan energi terbarukan.
Masih dalam bidang energi, PT Thorcon Power Indonesia juga membuat suatu inovasi baru dengan pengembangan energi nuklir. Di belahan dunia lain contohnya di Jepang, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang ada memiliki sistem yang lebih rumit dan kapasitas yang lebih besar. Jenis PLTN ini merupakan salah satu opsi yang lebih aman dan sepertinya cocok terhadap kondisi geografis dan alam yang ada di Indonesia. Dari sisi keamanan, tentunya akan lebih aman jika dibandingkan dengan PLTN konvensional.Â
Dari bidang makanan, ada salah satu brand dari Filipina yang memperkenalkan produk es krim dan biskuit mereka yang terbuat dari ikan Tilapia. Sejujurnya saya sangat tertarik dengan dengan ide ini karena di Indonesia sendiri belum ada es krim atau biskuit yang diproduksi dari bahan ikan Tilapia.
Saya mencoba salah satu produk yang Bernama Fingerleengs Tilapia Cookies yang menggunakan bahan dasar tepung oatmeal dengan flakes yang terbuat dari ikan Tilapia. Rasanya sangat unik dan enak untuk dikonsumsi. Selain enak, campuran oatmeal pada biskuit tersebut juga menunjukkan bahwa makanan ini termasuk snack sehat yang bisa dikonsumsi untuk berbagai kalangan, dari anak-anak sampai manula.
Dari bidang obat-obatan, saya juga mengunjungi booth yang menawarkan produk berupa suplemen makanan dan yang terbuat dari ikan gabus. Hal yang menarik bukan? Selama ini ikan gabus yang saya tahu, dikonsumsi dalam bentuk ikan utuh untuk membantu pemulihan pasien setelah operasi.
Inovasi yang dikembangkan adalah suplemen ini disajikan dalam bentuk kapsul dan sirup agar lebih mudah dikonsumsi, terutama bagi orang-orang yang tidak terlalu suka mengkonsumsi ikan secara langsung.
Setelah menikmati talkshow dan berkeliling di booth-booth, saya juga berkunjung ke pameran Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang merupakan kerja sama BRIN dengan anak-anak yang berkisar antara SD sampai dengan SMA dalam melakukan riset dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Yang saya perhatikan, risetnya bermacam-macam, ada mengenai kimia, geografi, budaya, geologi, obat-obatan, dan banyak lagi. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah games mengenai tips keamanan dalam menghadapi gempa bumi yang dilakukan oleh anak SD.
Tentunya saya kaget karena anak sekecil itu sudah mampu untuk membuat games untuk menghadapi gempa bumi. Bagi saya hal tersebut sungguh mengagumkan di tengah anak-anak lain yang sudah menempuh bangku SMP maupun SMA.
Nama games tersebut adalah EarIsRous yang memang memiliki tujuan untuk memperkenalkan cara untuk menghadapi dan melindungi diri, terutama dengan target anak SD dari gempa bumi.
Seperti kita ketahui, Indonesia dikelilingi oleh jalur Ring of Fire yang memungkinkan untuk banyak mengalami gempa bumi dan tentunya hal ini harus kita antisipasi. Game ini sangat bermanfaat bahkan untuk saya yang sudah tidak muda lagi dan tentunya sangat mudah untuk dimengerti dan diterapkan.
Serangkaian acara InaRI EXPO 2022 yang diselenggarakan oleh BRIN memberikan manfaat dan pemahaman yang sangat luar biasa terkait riset dan inovasi yang sedang dilakukan oleh BRIN maupun perusahaan-perusahaan serta lembaga-lembaga terkait yang tentunya memiliki tujuan untuk mewujudkan kedaulatan energi, pangan, ekonomi hijau, dan bencana alam yang ada di Indonesia.
Banyak hal unik, menarik, atau bahkan yang belum pernah saya temui sebelumnya, namun bisa saya temukan di InaRI EXPO 2022. Saya sangat berterima kasih kepada BRIN yang sudah mengadakan acara yang sangat luar biasa dan tentunya saya sangat berharap untuk bisa menghadiri dan meramaikan acara InaRI EXPO di tahun-tahun selanjutnya.
Terima kasih untuk BRIN dan pihak-pihak yang sudah bekerja keras untuk acara ini. Sampai bertemu di InaRI EXPO di tahun-tahun selanjutnya!
-Anya Prilla Azaria-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H