Baru sampai di Medan, seorang utusan bandar judi mendekati beliau dan menawarkan mobil dan rumah selama di Medan. Tentu saja ditolak mentah-mentah.Â
Setelah rumah dinas tersebut bisa dihuni kurang lebih dua bulan kemudian, beliau kaget karena rumahnya sudah terisi barang-barang mewah dari bandar judi tersebut. Langsung saja, barang-barang tersebut dikeluarkan dan dikembalikan.
5. Larang Anak Masuk Akabri
Pada waktu itu, anak beliau yang bernama Aditya Hoegeng meminta izin dan persetujuan beliau agar diperbolehkan masuk Akabri. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh beliau.
Saat itu, alasan beliau melarangnya masuk Akabri karena tak mau keluarga mendapat kemudahan karena jabatan Kapolri yang dijabatnya.Â
Faktanya adalah selama beliau menjabat sebagai Kapolri selama tiga tahun, tidak ada satupun keluarga beliau yang menjabat sebagai polisi. Beliau sangat anti terhadap Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Masih Adakah Jiwa dan Kejujuran dari Seorang Jenderal Hoegeng di Kepolisian Kita Saat Ini?
kejujuran dan kebijaksanaan. Walaupun dirayu, digoda, bahkan disuap dengan cara sedemikiran rupa, beliau tetap berpegang teguh pada prinsipnya untuk tetap jujur. Padahal kita semua tahu bahwa jujur itu sangat tidak mudah, apalagi dikelilingi oleh banyak pihak yang tidak jujur.
Dari sosok seorang Jenderal Hoegeng kita banyak sekali belajar mengenaiNamun, beliau tetap berpegang pada prinsip tersebut sampai beliau meninggal. Menurut saya, ini sangat luar biasa dan tentunya masyarakat Indonesia akan mengenal seorang Jenderal Hoegeng dengan cara yang sangat baik dan memanjatkan doa yang tidak putus-putus.
Hal ini seharusnya menjadi contoh gamblang bagi semua penegak hukum yang ada di Indonesia atau menjadi contoh teladan yang dapat langsung dipraktekan oleh kepolisian Indonesia untuk kembali ke kodratnya sebagai pelayan masyarakat.Â
Jika seorang Jenderal Hoegeng saja bisa melakukannya, kenapa kita tidak bisa?
''Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik,"-Jenderal Hoegeng
Terima kasih Jenderal Hoegeng dan namamu akan dikenang sampai kapanpun.
-Anya Prilla Azaria-