Akhirnya saya berhasil menamatkan drama Korea Our Blues dengan susah payah. Susah payah disini bukan karena dramanya membosankan. Saya sulit melanjutkannya karena terlalu sedih untuk ditonton. Bahkan saya harus pause berkali-kali saking sedihnya. Mungkin terkesan lebay? Iya mungkin saya lebay.Â
Tapi saya merasa drama Our Blues ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Terdapat berbagai macam cerita dalam satu area, yaitu Jeju. Ada kisah mengenai persahabatan, permusuhan, cinta, saudara, dan orangtua. Masing-masing kisah memiliki pesan moralnya tersendiri yang patut kita resapi.
Jika di tulisan pertama saya di Kompasiana saya menceritakan mengenai persahabatan antara Eun Hee dan Mi Ran (Persahabatan Jung Eun Hee dan Ko Mi Ran di Our Blues), di tulisan ini saya akan meresapi kisah ibu dan anak antara Lee Dong Seok dan Kang Ok Dong.
1. Dong Seok
Lee Dong Seok atau biasa dipanggil Dong Seok diperankan oleh Lee Byung Hun, seorang aktor kawakan di Korea Selatan. Di drama Our Blues, Dong Seok terlihat seperti orang yang keras dan pemberontak. Dong Seok bekerja sebagai penjual perabotan keliling serta beberapa bahan makanan yang ada di Jeju. Dia biasa berjualan dengan mobil pick-up yang dilengkapi dengan pengeras suara.Â
Saya masih ingat di episode awal ketika penduduk Jeju yang biasa membeli barang pada Dong Seok, tiba-tiba tidak membelinya. Ternyata ada orang lain yang menjual barang yang sama dengan yang dia jual sebelum Dong Seok mulai menjajakan dagangannya. Dong Seok langsung marah dan menutup tokonya, dia juga marah karena merasa dikhianati.
Tapi ya begitulah Dong Seok. Di sisi lain, Dong Seok juga tidak akur dengan ibunya. Di awal episode terlihat bahwa Dong Seok sangat benci dengan ibunya. Mungkin sebagai penonton, kita juga pasti merasa betapa durhakanya Dong Seok terhadap ibunya. Ibunya sudah sangat tua dan sakit-sakitan. Semua orang di Jeju juga selalu menasihati Dong Seok agar jangan jahat terhadap ibunya.Â
Ada satu kejadian dimana ibunya membeli pakaian dari toko Dong Seok. Tapi Dong Seok malah melempar pakaian tersebut dan mengatakan bahwa ibunya tidak perlu untuk membeli apapun darinya.Â
Sampai disini sejujurnya kesan tersebut yang saya tangkap dari Dong Seok, tapi ternyata saya salah.
2. Ok Dong
Kang Ok Dong atau biasa dipanggil Ok Dong. Ok Dong diperankan oleh Kim Hye Ja, aktris kawakan yang legendaris di Korea Selatan. Ok Dong adalah ibu dari Dong Seok. Tapi entah kenapa hubungan mereka tidak terlihat sebagai ibu dan anak pada umumnya. Ok Dong tidak pernah memanggil Dong Seok dengan sebutan anak, begitu juga sebaliknya.Â
Mereka seperti tidak saling mengenal. Mereka juga tidak tinggal dalam satu rumah. Bertegur sapa tidak pernah. Mereka tidak seperti hubungan antara ibu dan anak pada umumnya.Â
Di sisi lain, saya melihat Ok Dong lebih berusaha untuk mendekat kepada Dong Seok. Tapi Dong Seok tidak menerimanya dan membalasnya dengan amarah. Semua orang mencap Dong Seok sebagai anak durhaka. Tapi sepertinya tidak dengan Ok Dong. Dia malah terlihat sabar dan kalem menghadapi amarah anaknya.
3. Perjalanan Pertama dan Terakhir
Sampai pada akhirnya, Ok Dong meminta agar Dong Seok mengantarnya ke Mokpo untuk memperingati hari kematian suaminya. Suami disini bukan ayah kandung dari Dong Seok, melainkan ayah tirinya. Pada awalnya Dong Seok menolak habis-habisan, namun pada akhirnya dia bersedia mengantar ibunya.
Dong Seok berpikir bahwa mungkin dia bisa memperoleh jawaban atas pertanyaannya selama ini sebelum ibunya meninggal. Iya betul, Ok Dong menderita kanker perut yang sudah sangat parah. Dia juga merasa mungkin umurnya sudah tak lama lagi dan Dong Seok-pun tahu akan hal itu.
Satu demi satu rahasia pun terkuak. Dong Seok selama ini membenci ibunya karena pernah memergoki ibunya yang selingkuh dengan teman ayahnya. Ok Dong yang bahkan pernah menampar Dong Seok saat Dong Seok mengajaknya tinggal bersama di Seoul. Ok Dong juga bahkan bilang jangan pernah memanggilnya dengan sebutan ibu.
Perjalanan pertama adalah untuk memperingati kematian ayah tiri Dong Seok di rumah saudara tirinya. Terungkap bahwa, selama ini Ok Dong tidak pernah rela melihat Dong Seok dipukuli oleh saudara tirinya dan dicap sebagai pencuri. Mungkin ini bentuk penyesalan Ok Dong yang tidak bisa membela Dong Seok saat kejadian itu dulu terjadi.Â
Perjalanan kedua adalah untuk melihat rumah orangtua Ok Dong yang ada di Madang-ri. Ternyata daerah tersebut sudah diubah menjadi reservoir dan sudah tidak ada yang tinggal disana. Tapi Dong Seok bersedia mengantar ibunya kesana walaupun medan yang sangat sulit untuk dilalui. Dong Seok bahkan menggendong ibunya yang terluka saat menginjak ranting pohon.
Perjalanan ketiga adalah Gunung Halla. Di sini terlihat bahwa di lubuk hati terdalam, Dong Seok masih menyayangi ibunya. Dia rela untuk menempuh medan yang terjal untuk mengambil video danau yang ada di puncak Gunung Halla untuk ibunya. Ok Deong sangat senang dan mengulangi videonya berkali-kali. Dong Seok juga bertanya kenapa Ok Dong tidak mau dipanggil dengan sebutan ibu. Ok Dong berkata bahwa pasti dulu dia sudah gila.
Selesai sudah perjalanan antara Dong Seok dan Ok Dong. Dong Seok mengantar Ok Dong pulang ke rumah dan meminta untuk dibuatkan doenjang jiggae untuk sarapannya besok.
Keesokan harinya, Ok Dong memberi makan anjing peliharaannya dan membuatkan doenjang jiggae untuk Dong Seok.Â
Ternyata sarapan tersebut adalah sarapan terakhir yang dibuat oleh Ok Dong untuk Dong Seok.Â
Saat Dong Seok datang, Ok Dong sudah meninggal dalam tidurnya di samping doenjang jiggae buatannya.Â
"I had never resented her in my lifetime. I just wanted to embrace and reconcile with her. I just wanted to hug her for a very long time and cry as much as I wanted."-Dong Seok
 "She never said she loved me or that she was sorry. My mom, Kang Ok Dong, made a bowl of my favorite food, doenjang stew. Then she returned to where she used to be."-Dong Seok
Saat itulah Dong Seok menyadari bahwa dia tidak pernah dendam terhadap ibunya. Dia hanya ingin berbaikan dan memeluk ibunya dalam waktu yang lama. Dia menyadari bahwa momen di saat ibunya meninggal merupakan momen dimana dia bisa memeluk ibunya dalam waktu yang lama.Â
Saya juga merasa bahwa Dong Seok sudah memaafkan Ok Dong dari dulu.
"When you look into your mother's eyes, you know that is the purest love you can find on this earth."-Mitch Albom
Orangtua dan anak sama-sama manusia. Mereka pasti masing-masing memiliki kekurangan. Orangtua tidak selalu benar dan begitu pula dengan anak.Â
Bagaimanapun keadaannya, seorang anak tidak akan pernah menemukan cinta yang lebih tulus dibanding cinta orangtua, cinta seorang ibu.Â
Kita bisa menemukan istilah mantan pasangan, tetapi tidak ada mantan anak. Ikatan tersebut tidak akan pernah putus.
Our Blues mengajarkan saya untuk belajar banyak sebagai manusia. Belajar mencintai dan memaafkan di waktu yang bersamaan.