Mohon tunggu...
Anya Prilla Azaria
Anya Prilla Azaria Mohon Tunggu... Lainnya - Life enthusiast.

INFJ. Someone who loves psychology and philosophy. anya.prillaazaria14@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

My Liberation Notes: Perjuangan untuk Sebuah Kebebasan

1 Juni 2022   21:27 Diperbarui: 3 Juni 2022   21:02 18964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
My Liberation Notes. Sumber: Netflix

My Liberation Notes adalah drama Korea yang pertama kali saya tonton kembali setelah hiatus lama dalam pencarian drama bertemakan slice of life. Saya teringat terakhir kali drama yang membuat saya meneteskan air mata adalah Reply 1988. Bahagia, sedih, tawa, dan tangisan bercampur di dalamnya, sungguh lengkap rasanya. 

Sesuai dengan gambar di atas, saya akan fokus menyelami keempat karakter utama yang ada di drama tersebut. Drama tersebut menceritakan tentang tiga orang anak dan anehnya ditambah dengan satu orang asing.

Tiga orang anak tersebut merupakan kakak beradik. Anak pertama adalah Yeom Gi Jeong yang diperankan oleh Lee El, anak kedua adalah Yeom Chang Hee yang diperankan oleh Lee Min Ki, dan anak terakhir yaitu Yeom Mi Jeong yang diperankan oleh Kim Ji Won. Ohiya, tidak lupa dengan satu orang asing yaitu Gu, iya begitulah dia dipanggil, yang diperankan oleh Son Suk Ku.

Sebelum masuk ke karakter mereka, saya akan mencoba membedah arti harfiah dari 'My Liberation Notes'. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, 'My Liberation Notes' memiliki arti 'Catatan Pembebasan Saya'.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bebas memiliki arti lepas sama sekali, dalam artian tidak terhalang, tidak terganggu. Sehingga, bisa memiliki makna bahwa karakter-karakter di drama tersebut berusaha untuk melakukan pembebasan diri. Pembebasan diri dari apa? Tentunya banyak penyebab dan alasan mengapa mereka ingin membebaskan diri.

1. Yeom Gi Jeong

Gi Jeong. Sumber: Netflix
Gi Jeong. Sumber: Netflix

Yeom Gi Jeong atau biasa dipanggil Gi Jeong. Gi Jeong sebetulnya sosok yang sangat menarik dan ceria di mata saya. Saya percaya itu. Melihat Gi Jeong saya jadi teringat dengan teman saya yang memiliki karakter seperti Gi Jeong, ceria, lucu, tapi sering galau.

Seperti wanita dewasa pada umumnya, Gi Jeong melewati kesehariannya dengan bekerja di sebuah kantor yang ada di Seoul. Sama seperti kedua saudaranya, Gi Jeong harus menghabiskan waktunya untuk pulang-pergi antara Sanpo-Seoul setiap hari. 

"Mereka bilang cinta bisa membuat kamu menjadi lebih baik. Entah itu uang atau pria, kalau kamu memiliki salah satunya kamu akan menjadi lebih positif. Tapi apakah aku memiliki pasangan atau uang? Tidak keduanya!"-Gi Jeong 

Tapi menurut saya bukan hal itu yang menjadi hambatan Gi Jeong dalam melalui hidupnya. Dia sangat berharap untuk menemukan cinta. Bahkan, saking ngototnya, dia berniat untuk mencintai siapapun. Banyak orang yang mengkritik Gi Jeong terlalu pemilih dan blak-blakan. Dan Gi Jeong juga berpikir bahwa adalah suatu kesalahan menjadi orang yang seperti itu.

Sampai sekarang saya juga masih tidak mengerti kenapa hal itu menjadi sebuah masalah. Tidak ada yang salah menjadi diri sendiri. Justru hal tersebut yang menjadi karakter khas Gi Jeong. Jujur, berani, ceria, dan sensitif di saat yang bersamaan.

Dan pada akhirnya-pun, Gi Jeong menemukan tambatan hatinya, yaitu Cho Tae Hun, seorang pria yang kalem, sedikit awkward, namun baik. Pada akhirnya sungai akan menemukan muara-nya. Yin akan bertemu dengan Yang. 

Gi Jeong berhasil membuktikan bahwa dengan menjadi diri sendiri, kita bisa kok menemukan cinta.

2. Yeom Chang Hee

Chang Hee. Sumber: Netflix
Chang Hee. Sumber: Netflix

Yeom Chang Hee atau biasa dipanggil Chang Hee. Chang Hee ini sangat lucu dan sering sarkas terhadap dirinya sendiri. Sama seperti Gi Jeong, Chang Hee juga bekerja di Seoul.

Pekerjaannya sebagai manajer penjualan di kantor pusat toserba. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan Chang Hee. Dia rajin, pekerja keras, terlebih sangat sayang dengan orangtua, walaupun sering tidak akur juga. 

 Tapi kenapa sih Chang Hee juga merasa perlu membebaskan diri padahal semua terlihat baik-baik saja? 

Chang Hee adalah orang yang ekspresif dan bukan tipe memendam. Apa yang ada di pikirannya akan langsung dikeluarkan dengan ocehan. Bisa dibilang ekstrovert? Mungkin.

Di sisi lain, Chang Hee merasa kedua orangtuanya tidak mengerti dirinya. Ayah yang dingin dan tidak pernah menceritakan apapun. Dan Ibu yang mungkin bisa dibilang kurang peka dengan anak-anaknya.

"Aku pikir sudah berjalan sejauh ini. Tapi ternyata ini bukanlah jalan yang sesuai untukku. Aku tidak perlu memaksakan diri terlalu keras untuk terus berada di jalan ini."-Chang Hee

Pekerjaan. Seseorang bisa saja melakukan pekerjaan apapun untuk menghasilkan uang. Tapi apa hal tersebut adalah jalan mereka? Apakah mereka bahagia melakukannya? Mungkin setahun, lima tahun, bisa dijalani. Untuk selamanya? Mungkin untuk beberapa orang tidak dan beberapa orang memilih untuk menjalaninya, walau tak membuat bahagia.

Pada akhirnya Chang Hee memilih untuk berhenti menjalaninya. Orang mungkin berpikir terlalu impulsif untuk memutuskan berhenti seperti itu.

Keputusan itu mengantarkan Chang Hee menjadi orang pertama yang melihat Ibunya meninggal. Mungkin kalau dia masih bekerja, dia tidak akan sempat melihat wajah Ibunya di detik-detik terakhir. 

Jadi, kebebasan bisa mengantarkan kita pada hal berharga yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

3. Yeom Mi Jeong

Mi Jeong. Sumber: Netflix
Mi Jeong. Sumber: Netflix

Jika saya boleh subjektif, Yeom Mi Jeong atau Mi Jeong adalah karakter favorit saya di My Liberation Notes.

Bisa dibilang karakter Mi Jeong mencerminkan banyak introvert yang ada di bumi ini. Sangat pendiam, perasa, polos, straight-forward, dan sering menjadi pendengar.

Jika Gi Jeong merasa tidak bebas dalam cinta, Chang Hee merasa terperangkap dalam pekerjaan, di sisi lain Mi Jeong terperangkap dalam keduanya, cinta dan pekerjaan.

Mi Jeong pernah tertipu oleh mantan pacarnya sehingga harus terikat dengan tagihan kredit yang bahkan dia tidak menikmati satu sen-pun dari uang tersebut. Dia juga selalu dikritik habis-habisan oleh atasannya di kantor, yang menganggap karya buatannya tidak bagus. 

 "Itu mengapa aku selalu merasa kelelahan. Karena aku selalu berusaha untuk menjadi orang lain agar bisa dianggap ada dan hanya untuk membuktikan betapa mengerikannya seseorang."-Mi Jeong

Yang saya rasa sangat relatable adalah banyak orang yang sering berusaha terlalu keras untuk menjadi orang lain, dengan harapan mereka akan dicintai dan diterima. Kalau kita menjadi oranglain dan mereka menerima kita akan hal tersebut, bukannya itu namanya pembohong? 

Ya betul menurut saya itu pembohong. Kita menjadi seseorang yang bukan diri kita apa adanya, seutuhnya. Dan menjadi orang lain itu tidak akan bisa selamanya. Pada akhirnya kamu akan tahu, siapa diri kamu sesungguhnya. 

Mi Jeong berhasil keluar dari penjara tersebut. Menjadi apa adanya mengantarkan dia pada cinta dan juga pekerjaan yang dia sukai. Jadi apa salahnya menjadi diri sendiri?

4. Gu

Gu. Sumber: Netflix
Gu. Sumber: Netflix

Karakter terakhir, Mr. Gu atau biasa dipanggil Gu. Sangat pendek ya namanya.

Sebetulnya bukan karena namanya yang pendek, tapi dia memilih untuk tidak mengenalkan dirinya secara gamblang.

Bisa dibilang Gu ini sebagai orang asing yang tiba-tiba hadir di keluarga Yeom. Dia memilih untuk bekerja membantu Yeom Je Ho, yaitu ayah dari Gi Jeong, Chang Hee, dan Mi Jeong di pabrik wastafel. 

Dia sangat suka minum alkohol dan bisa dibilang sebagai pencandu. Siang malam kerjaannya hanya minum alkohol saja, jika dia tidak sedang bekerja.

Kita bahkan mungkin tidak bisa menebak apa sih yang ada di pikirannya. Sangat pendiam dan memilih untuk tidak berinteraksi dengan siapapun yang ada di Sanpo.

"Kamu harus tahu siapa dirimu." -Gu

Sampai akhirnya Mi Jeong meminta dia untuk memujanya. Memuja dalam artian menghibur saat sedih dan menyemangati dalam kondisi apapun. Interaksi antara Mi Jeong dan Gu sangat unik. Tidak banyak kata-kata. Namun penuh arti.

Gu tidak berusaha menjadi orang lain untuk membuat Mi Jeong mencintai dia. Dan sebaliknya, Mi Jeong juga menjadi dirinya sendiri untuk Gu.

Dan itulah kenapa mereka serasi dengan caranya masing-masing. Dari Mi Jeong-lah, dia menemukan arti sesungguhnya dari kehidupan. 

Quote dari Gu tidak muluk-muluk dan sangat singkat, iya kamu harus tahu siapa dirimu. Jika belum menemukan siapa dirimu sebenarnya, tidak apa-apa, take your time.

Menemukan, menerima, dan menjadi diri sendiri memerlukan waktu yang lama. Tidak cukup setahun, lima tahun, bisa jadi kamu perlu seumur hidup untuk bisa ikhlas menerima dirimu sendiri.

Dengan alur yang lambat namun sarat makna, My Liberation Notes mengajarkan kita semua untuk berani. Berani menjadi dirimu sendiri dan bangga dengan apa yang kamu lakukan dan perjuangkan. 

Tidak ada hitam ataupun putih. Bisa saja menjadi abu-abu. 

Dan tidak ada yang salah dengan hal itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun