Wonodri, Semarang (25/12) - Â Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sejak tahun 2020 memberi dampak pada seluruh sektor kehidupan, tak terkecuali sektor ekonomi dan pariwisata. Dampak ini memberi benturan pada seluruh lapisan masyarakat, dengan salah satu unit yang cukup rentan adalah desa. Desa-desa yang menggantungkan kesejahteraan ekonominya pada potensi pariwisata yang dimiliki tentu sangat dirugikan dengan adanya pandemi yang melanda selama 3 tahun terakhir ini.
Kehidupan setelah pandemi Covid-19 terus mengalami transformasi. Tak hanya benturan berupa dampak negatif, ternyata Covid-19 menggerakan suatu transformasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Keharusan untuk menjaga jarak memaksa keadaan untuk beraktivitas dengan jarak jauh secara daring. Transformasi ini menciptakan pertukaran informasi yang semakin efisien, terutama jika dibekali dengan literasi digital pada masyarakat.Â
Perubahan dalam kehidupan dan urgensi untuk meningkatkan kesejahteraan yang telah dipaparkan merupakan gambaran dari latar belakang terbentuknya program KKN Tematik Undip yang bekerja sama dengan ExoVillage. ExoVillage merupakan platform yang dirintis untuk mewujudkan desa digital dengan mengekspos keindahan dan potensi yang dimilki desa melalui platform pada jejaring internet, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan desa. Platform ini telah memberikan panggung untuk desa-desa dari seluruh Indonesia untuk menampilkan eksistensinya di kancah dunia, serta menyediakan marketplace yang terintegrasi untuk mempromosikan produk-produk otentik dari kerajinan dan kearifan desa yang berkaitan.Â
KKN Tematik Undip x ExoVillage dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia, tak terkecuali Semarang tepatnya pada salah satu wilayah administratif kelurahan Wonodri. Dilaksanakannya KKN di kelurahan Wonodri ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang berbekal dengan serangkaian program kerja, yaitu program identifikasi potensi desa, program pemberdayaan masyarakat, program literasi digital, dan penyusunan roadmap pengembangan destinasi wisata.Â
Program yang harus dilakukan lebih awal adalah identifikasi potensi desa. Setiap desa tentu memiliki daya tarik tersendiri, baik daya tarik fisik maupun nonfisik. Jika dikembangkan, daya tarik yang dimiliki suatu desa dapat memantik terbentuknya iklim pariwisata yang mendukung ekonomi desa tersebut. Kelurahan Wonodri memiliki luas wilayah sebesar 81 hektar dan berbatasan dengan Kelurahan Wonodri pada sebelah barat, Kecamatan Karang Kidul pada sebelah utara, Kelurahan Peterongan pada sebelah timur, dan Kelurahan Tegalsari pada sebelah selatan. Kelurahan Wonodri mencakup wilayah dengan guna lahan perumahan, pendidikan, dan perumahan perdagangan dan jasa.
Dengan dilaksanakannya program identifikasi potensi desa, ditemukan bahwa kelurahan Wonodri mewadahi beberapa kampung tematik, salah satunya Kampung Tematik Sirih Asri pada RW 12. Kampung Tematik Sirih Asri merupakan kampung tematik yang dirintis sejak tahun 2019. Kampung ini memiliki karakteristik geografis yang unik, yaitu topografinya yang berkontur sehingga memberikan suasana pedesaan yang menarik. Lokasinya berada di tengah kota Semarang, sehingga masih dekat dengan suasana urban dan fasilitas seperti pusat perbelanjaan dan pasar.Â
Delegasi tugas tentu memerlukan suatu aktivitas transfer ilmu. Program literasi digital mewujudkan adanya edukasi dan transfer ilmu bagi kader-kader promosi desa terpilih melalui pelatihan yang dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Desember 2021 (18/12). Pelatihan ini memberikan pengetahuan mengenai branding, storytelling, dan pemetaan potensi. Pengetahuan tersebut dimanfaatkan sebagai bekal untuk kegiatan promosi untuk pengembangan pariwisata desa.