Mohon tunggu...
Nur Ghanya Khairunnisa
Nur Ghanya Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Hobi saya adalah membaca buku, menulis, menonton, serta mendengarkan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Baliho Vape: Menyasar Pasar atau Membentuk Tren Berbahaya?

26 November 2024   16:49 Diperbarui: 26 November 2024   16:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho Vape VEEV berlokasi di Jl. Babarsari Yogyakarta/dok. pri

Pada konteks baliho vape, banyak iklan yang menggunakan jalur perifer dengan citra modern dan gaya hidup yang dianggap "keren", yang menarik bagi audiens muda. Oleh karena itu, baliho vape seringkali lebih efektif untuk mempengaruhi audiens melalui emosi dan asosiasi dengan status sosial, ketimbang melalui informasi yang mengedukasi. 

Teori dan Konsep Kampanye & Propaganda: Teori Propaganda oleh Harold Lasswell

Teori propaganda dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana baliho vape mungkin berfungsi sebagai alat propaganda. Menurut Harold Lasswell, propaganda merupakan upaya yang terorganisir untuk memengaruhi sikap atau perilaku audiens melalui penyebaran informasi yang bias, yang sering kali disertai dengan manipulasi emosi dan simbolisme.

Lasswell menyebutkan lima pertanyaan dasar dalam analisis propaganda: Siapa yang mengatakan apa kepada siapa, melalui saluran apa, dengan efek apa?

  • Siapa: Baliho vape diproduksi oleh perusahaan atau pemangku kepentingan industri vape yang memiliki kepentingan dalam meningkatkan penjualan produk mereka. Dalam hal ini, pengiklan vape merupakan pihak yang menyampaikan pesan.

  • Apa: Pesan yang disampaikan dalam baliho vape berupa ajakan untuk menggunakan produk dengan menyajikan vape sebagai alternatif yang lebih sehat atau lebih keren dibandingkan dengan rokok konvensional. Pesan ini sering kali minim informasi akan bahaya atau dampak kesehatan jangka panjang dari penggunaan vape.

  • Kepada siapa: Audiens yang dituju adalah remaja atau orang muda yang ingin mencoba gaya hidup baru maupun vapers (pengguna vape) yang rentan terhadap pengaruh visual dan simbolisme dalam baliho.

  • Saluran apa: Baliho merupakan saluran visual yang langsung terlihat oleh publik, biasanya di jalan raya, tempat ramai, dan area strategis yang dapat menjangkau dan menangkap atensi banyak orang, terutama mereka yang belum memiliki kesadaran penuh mengenai dampak negatif jangka panjang dengan penggunaan vape.

  • Efek apa: Efek yang diharapkan adalah perubahan perilaku konsumen, yaitu beralih atau mencoba vape. Propaganda ini berusaha membentuk persepsi positif terhadap vape dan mereduksi persepsi risiko atau bahaya yang mungkin terkait dengan penggunaannya.

Baliho vape sering kali menghindari atau mengurangi informasi yang bersifat edukatif atau yang dapat membentuk persepsi negatif mengenai produk, serta lebih menonjolkan citra positif seperti gaya hidup modern, kebebasan, dan kenyamanan. Dalam hal ini, baliho vape dapat dianggap sebagai bentuk propaganda yang efektif untuk membentuk opini publik dan mempengaruhi perilaku konsumen, dengan memperkuat norma sosial tertentu yang menganggap penggunaan vape sebagai hal yang "keren" atau "cool".

Dengan menggunakan Elaboration Likelihood Model (ELM) dan Teori Propaganda Harold Lasswell, kami dapat melihat bahwa baliho vape berperan dalam membentuk citra produk dengan cara yang sangat persuasif, baik melalui pendekatan rasional (jalur sentral) maupun pendekatan emosional (jalur perifer). Selain itu, baliho vape juga bisa dilihat sebagai alat propaganda yang berusaha mengubah persepsi publik tentang produk dengan minimnya informasi kritis tentang potensi bahaya penggunaan vape. Pendekatan visual dan simbolik dalam baliho ini sangat mempengaruhi audiens muda yang lebih rentan terhadap pengaruh iklan dan citra yang ditampilkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun