Mohon tunggu...
Anwar Santoso
Anwar Santoso Mohon Tunggu... -

Anwar Santoso adalah seorang konsultan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KH Maimun Zubair Selamatkan PPP

29 April 2014   15:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Rumah Besar Umat Islam”. Apa yang terjadi jika sebuah rumah runtuh? Bayangkan para penghuni yang ada di dalamnya. Tubuh-tubuh bergelimpangan tertimpa bata. Kepala bocor karena kejatuhan genteng. Itulah yang terjadi pada PPP.

Apakah yang terjadi di PPP? Apakah kerusakan yang mereka alami begitu parah? Kabar baik untuk semua simpatisan PPP. Mereka berhasil mencegah kehancuran total. PPP berhasil mempertontonkan soliditasnya kepada khalayak ramai.

PPP yang mengaku sebagai “Rumah Besar Umat Islam” itu kembali utuh. Setelah terjadi prahara yang mengancam persatuan dan kesatuannya. Islah yang mempertautkan hati. Islah yang mempertautkan pikiran. Dan islah yang mempertautkan kepentingan besar partai. Mukernas yang digelar di Bogor telah membawa para pihak ke titik nol. Kembali ke titik tenang. Titik awal seperti sebelum muncul prahara.

KH Maimun Zubair adalah tokoh di balik islah tersebut. Tokoh yang telah melontarkan nasihat bagus dari dalam mulutnya. Nasihat yang kemudian menjadi prasyarat terjadinya islah. Islah yang diterima para pihak.

Apa nasihat yang dilontarkan oleh KH Maimun Zubair? Di antaranya ialah, pihak Suryadharma Ali selaku Ketua Umum DPP PPP menganulir seluruh keputusannya yang memecat pimpinan teras DPPP dan sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah.

Sementara pihak lain, Sekjen DPP PPP Romahurmuziy dan kawan-kawan, tetap mengakui Suryadharma Ali sebagai pucuk pimpinan tertinggi partai. Dan Suryadharma Ali melakukan sebuah tindakan yang bagus. Tindakan minta maaf atas langkahnya menghadiri kampanye Gerindra. Dan menyatakan dukungan pencapresan Prabowo Subianto. Kondisi PPP benar-benar kembali ke titik normal saat Suryadharma Ali meminta maaf.

Kharisma KH Maimun Zubair selaku Ketua Majelis Syariah PPP tampak berpendar dalam kejadian ini. Para pihak menghormati butir-butir tausiyahnya. Tausiyah yang kemudian menjadi landasan islah. Hal ini mencerminkan pengakuan atas eksisitensi sekaligus otoritas KH Maimun Zubair. Dampak adanya seorang tokoh panutan dalam sebuah partai sangatlah besar.

Realita ini menunjukkan suatu partai politik mesti memiliki tokoh panutan yang kharismatik. Tokoh yang pernyataan, nasihat dan tausiyahnya mempunyai kekuatan. Sebuah kekuatan yang mengikat hati, pikiran dan gerak langkah para pihak di tubuh internal partai. Beruntunglah PPP karena mempunyai tokoh sekaliber KH Maimun Zubari. Begitu juga dengan PDIP yang memiliki Megawati Soekarnoputri. Dan PAN yang memiliki Amien Rais.

Apa yang bisa kita tarik dari masalah ini? Apabila kita cermati. Prahara di tubuh PPP ini akan membuat individu, kelompok masyarakat maupun lembaga studi untuk mengambil kesimpulan. Bahwa dinamika yang terjadi benar-benar murni penyikapan negatif atas langkah Suryadharma Ali yang mendekat ke Gerindra. Sikap negatif yang timbul atas dukungan Suryadharma Ali kepada Prabowo Subianto.

Langkah yang diambil Suryadharma Ali ini dianggap merendahkan. Sebuah langkah yang dinilai telah merendahkan harkat dan martabat serta eksistensi PPP. Dan sekaligus memperburuk citra Suryadharma Ali dalam posisinya sebagai capres PPP. Malah langkah Suryadharma Ali itu bisa menghadirkan konotasi blundre. “Capres suatu partai kok mendukung capres partai lain”, hal ini mungkin akan muncul di kepala Anda. Dan hal ini akan menjadi sebuah guyonan yang tidak lucu.

Anwar Santoso

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun