Mohon tunggu...
Ibrahim Anwar
Ibrahim Anwar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Hibrkraft, ternyata dulunya gelay.

Mencoba kembali aktif menulis dan beropini. Salah satu pengisi tulisan di https://hibrkraft.com/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun Usaha di Tengah Studi: Tiket Menjemput Kekayaan atau Tersasar Menjadi Pengangguran?

13 Juni 2023   22:44 Diperbarui: 13 Juni 2023   22:45 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Ada periode dalam kehidupan setiap orang yang menjadi penentu arah kehidupan selanjutnya, dan bagi banyak orang, periode tersebut adalah masa kuliah. Sebuah fase transisi yang penuh dengan pertanyaan, ketidakpastian, serta sejuta peluang dan tantangan. Tidak sedikit mahasiswa yang menemui pertanyaan besar dalam dirinya: apakah harus memulai usaha di tengah studi atau memilih jalan yang lebih 'aman'?

Masa kuliah adalah saat yang penuh dengan kegembiraan, petualangan, belajar, dan pertumbuhan. Namun selain itu, mahasiswa juga dihadapkan pada tekanan akademik, kebutuhan untuk membangun jejaring sosial, serta keharusan untuk merencanakan masa depan. Menemukan keseimbangan antara tantangan dan peluang inilah yang menjadi tantangan utama.

Namun, bagi sebagian mahasiswa, tantangan tersebut menjadi lebih kompleks dengan pertimbangan untuk memulai usaha sendiri. Bagi mereka, kuliah bukan hanya soal belajar atau mempersiapkan diri untuk dunia kerja, tetapi juga tentang mengejar impian, menciptakan peluang, dan mewujudkan kebebasan finansial. Meski terdengar sangat menarik, namun memulai usaha di tengah studi bukanlah keputusan yang mudah.

Pertimbangan untuk menjadi wirausahawan muda tentu harus memperhitungkan banyak faktor. Mulai dari waktu, modal, pengetahuan bisnis, hingga kemampuan untuk mengelola risiko. Selain itu, kegagalan dalam usaha tidak hanya berdampak pada finansial, tetapi juga dapat menimbulkan stres yang berpotensi mengganggu fokus dalam studi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami konsekuensi dan risiko sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam dunia wirausaha.

Memulai usaha di tengah studi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang untuk menghindari menjadi pengangguran baru. Kita akan membahas lebih dalam tentang apa saja yang perlu dipertimbangkan, bagaimana menyiapkan diri, dan bagaimana menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di tengah jalan.

Masa kuliah adalah fase transisi unik, yang melibatkan perubahan besar dalam kehidupan seseorang. Pada masa inilah, mereka beranjak dari kenyamanan kehidupan sekolah menengah, dimana setiap langkah dan keputusan mereka dipandu oleh orang lain, menuju ke kehidupan yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Tiba-tiba, mereka memiliki kebebasan untuk membuat keputusan tentang bagaimana mereka ingin menghabiskan waktu mereka, apa yang ingin mereka pelajari, dan bagaimana mereka ingin membentuk masa depan mereka. Fase ini sangat penting dan memiliki potensi yang sangat besar untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.

Selain itu, masa kuliah juga adalah periode di mana banyak mahasiswa mengeksplorasi ide-ide baru, mencoba hal-hal baru, dan mulai menemukan jati diri mereka. Inilah sebabnya, tidak jarang, masa inilah yang menjadi titik awal bagi banyak pengusaha sukses. Jauh dari tekanan dunia kerja dan dengan waktu luang yang cukup, mahasiswa memiliki ruang untuk berkreasi dan berinovasi.

Ada beberapa alasan mengapa masa kuliah menjadi waktu yang tepat untuk mulai berwirausaha. 

  • Pertama, di usia muda, mereka cenderung memiliki semangat, energi, dan antusiasme yang tinggi. Mereka juga lebih berani mengambil risiko dan memiliki keinginan kuat untuk menciptakan sesuatu yang baru. 
  • Kedua, dengan berada di lingkungan akademik, mereka memiliki akses ke pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan untuk memulai usaha. 
  • Ketiga, dengan berada di lingkungan yang penuh dengan mahasiswa lainnya, mereka memiliki akses ke jaringan yang bisa menjadi pasar potensial atau bahkan mitra bisnis.

Namun, meski masa kuliah menyediakan peluang unik untuk memulai usaha, tetap saja ada tantangan dan hambatan yang harus dihadapi. Memulai usaha membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan ketekunan. Tidak semua orang mampu menjalankan usaha sambil menjaga keseimbangan dengan tanggung jawab akademiknya. Oleh karena itu, menjadi seorang pengusaha muda di tengah studi bukanlah pilihan yang mudah dan memerlukan pertimbangan yang sangat matang.

Si Budi

Untuk menggambarkan betapa pentingnya pertimbangan matang dalam berwirausaha saat kuliah, izinkan saya berbagi kisah tentang seorang teman. Kami akan menyebutnya Budi untuk menjaga privasinya. Budi adalah seorang mahasiswa yang berani dan ambisius. Ia selalu memiliki ide-ide cemerlang dan merasa terpanggil untuk mewujudkannya. Lima belas tahun lalu, pada tahun kedua studinya, Budi memutuskan untuk cuti kuliah dan memulai usahanya sendiri dengan modal pinjaman.

Budi menghabiskan enam bulan yang intens untuk membangun usahanya. Ia mempertaruhkan segalanya: waktu, energi, dan uangnya. Namun, setelah enam bulan, usahanya gagal. Tidak hanya itu, kegagalan ini meninggalkan Budi dengan hutang yang cukup besar. Budi merasa hancur dan kehilangan semangatnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke bangku kuliah yang tertunda sambil berjuang menyelesaikan hutangnya.

Beruntung, Budi adalah orang yang cukup pintar dan ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya. Tetapi pengalaman tersebut telah membekas dalam hidupnya. Hingga kini, Budi menjadi orang yang paling anti terhadap gagasan memulai usaha di tengah studi. Kegagalan itu tidak hanya memberinya dampak finansial, tetapi juga dampak emosional dan psikologis yang signifikan.

Kisah Budi adalah sebuah pelajaran berharga tentang betapa pentingnya pertimbangan matang dalam berwirausaha. Wirausaha bukanlah sekedar tentang berani mengambil risiko, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelola risiko tersebut. Selain itu, kisah ini juga mengingatkan kita bahwa wirausaha bukanlah jalan pintas menuju kebebasan finansial. Sebaliknya, ini adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan hambatan. Jadi, sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia wirausaha, pastikan Anda siap secara mental dan finansial untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Godaan Untuk Berwirausaha

Beberapa melihatnya sebagai jalan menuju kebebasan finansial, sementara yang lain melihatnya sebagai kesempatan untuk mewujudkan ide-ide mereka atau berkontribusi pada masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Peter Drucker dalam bukunya "Innovation and Entrepreneurship", "Wirausaha bukan hanya tentang mencari keuntungan. Itu juga tentang menciptakan nilai dengan membawa perubahan." Memang, menjadi wirausahawan dapat memberikan kesempatan untuk membuat perubahan nyata, baik itu dalam kehidupan orang lain atau dalam masyarakat secara umum.

Namun, ada juga bahaya yang terkait dengan menjadi wirausahawan, khususnya bagi mereka yang hanya ingin mencoba atau tergiur oleh motivasi dari luar. Banyak orang yang terjun ke dunia wirausaha tanpa memahami sepenuhnya apa yang dibutuhkan dan apa yang akan dihadapi. Mereka melihat orang lain yang sukses dan berpikir bahwa mereka juga bisa melakukannya, tanpa mempertimbangkan bahwa setiap individu, setiap ide, dan setiap situasi unik dan berbeda.

Paulo Coelho dalam "The Alchemist" mengingatkan kita, "Saat kita berani mengejar impian kita, alam semesta akan berkonspirasi untuk membantu kita mewujudkannya." Namun, ini tidak berarti bahwa perjalanan itu akan mudah atau tanpa rintangan. Malahan, seringkali, justru melalui tantangan dan kesulitan itulah kita belajar dan tumbuh. Sebagai contoh, orang-orang yang memberikan motivasi dari atas panggung mungkin membuatnya terlihat mudah. Mereka berbicara tentang kesuksesan mereka, tentang bagaimana mereka mengubah hidup mereka, dan tentang bagaimana kita juga bisa melakukannya. Namun, apa yang mereka tidak katakan adalah bahwa di balik kesuksesan mereka, ada perjuangan, kerja keras, dan kegagalan. 

Mungkin Anda pernah mendengar narasi inspiratif dari pembicara motivasi di atas panggung, memuja keberanian dan semangat wirausaha. Mereka berbagi kisah sukses, menampilkan potret kehidupan pengusaha sukses, dan mendorong mahasiswa untuk mengejar mimpi mereka dalam berbisnis. "Jadilah bosmu sendiri, capai kebebasan finansial, buat perubahan di dunia," kata mereka dengan semangat. Namun, apa yang sering terlewat adalah kisah kegagalan, ketidakpastian, dan tantangan yang sering dialami oleh wirausahawan.

Para pembicara ini jarang membicarakan risiko nyata dalam memulai usaha, terutama ketika Anda masih dalam proses studi. Mereka jarang menjelaskan tentang kemungkinan gagal dalam bisnis dan bahkan berpotensi merusak studi Anda. Mereka jarang bertanggung jawab ketika impian indah yang mereka gambar dengan kata-kata mereka berubah menjadi mimpi buruk dalam kenyataan.

Dan ketika usahamu gagal, ketika kuliahmu juga terancam gagal, apakah mereka yang berdiri di atas panggung tersebut ada untuk membantu kamu? Sayangnya, jawabannya seringkali tidak.

Realitasnya adalah, berwirausaha adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan hambatan. Ini bukanlah jalan mudah yang bisa dilalui tanpa persiapan dan pemahaman yang matang. Jadi, sebelum memutuskan untuk berwirausaha, sangat penting untuk memahami apa yang Anda hadapi. Anda harus siap untuk bekerja keras, untuk gagal, dan untuk belajar dari kegagalan tersebut. Anda harus memahami bahwa wirausaha bukanlah jalan yang mudah. Jangan mudah tergiur dengan "iming-iming bisnis" apalagi "bisnis iming-iming".

Untukmu, Si Gigih dengan Semangat Berkobar, yang Ingin Memulai Usaha

Jika Anda memutuskan untuk berwirausaha, ada beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan. Pertama adalah pengetahuan dasar tentang manajemen, keuangan, dan pemasaran. Sebagai seorang pengusaha, Anda perlu memahami bagaimana cara mengelola usaha, bagaimana cara mengelola uang, dan bagaimana cara memasarkan produk atau jasa Anda. Seperti yang ditulis oleh Philip Kotler dalam bukunya "Marketing Management": "Pemasaran bukanlah tugas untuk menciptakan kebutuhan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan." Tanpa pengetahuan dasar ini, akan sulit bagi Anda untuk mencapai kesuksesan dalam usaha.

Kedua, memahami prioritas dan mengelola waktu dengan baik antara kuliah dan usaha. Dalam buku "The 7 Habits of Highly Effective People" oleh Stephen R. Covey, disebutkan bahwa "Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah merancang hidup Anda sebelum Anda merancang karir Anda." Ini berarti, penting bagi Anda untuk memahami apa yang menjadi prioritas dalam hidup Anda dan bagaimana cara mengelola waktu Anda agar bisa mencapai tujuan tersebut.

Ketiga, penilaian risiko dan konsekuensi dari memulai usaha. Memulai usaha adalah sebuah keputusan yang berisiko. Anda harus memahami apa saja risiko yang bisa Anda hadapi dan bagaimana cara mengelolanya. Dalam bukunya "The Lean Startup", Eric Ries menulis, "Perusahaan startup adalah organisasi manusia yang dirancang untuk menciptakan produk atau layanan baru di bawah kondisi ketidakpastian yang ekstrem." Jadi, memahami dan mengelola ketidakpastian adalah bagian penting dari berwirausaha.

Dalam perjalanan Anda untuk menjadi seorang pengusaha muda, ada beberapa strategi dan dukungan yang bisa membantu Anda. Pertama, pentingnya memiliki jaringan dan dukungan dalam berwirausaha. Keith Ferrazzi dalam bukunya "Never Eat Alone" menulis, "Keberhasilan dalam hidup adalah hasil langsung dari jumlah dan kualitas hubungan Anda." Dengan memiliki jaringan yang baik, Anda akan memiliki akses ke sumber daya, pengetahuan, dan peluang yang bisa membantu Anda dalam usaha. Kedua, manfaatkan sumber daya yang disediakan oleh kampus. Kampus adalah tempat yang kaya akan sumber daya, mulai dari pengetahuan, fasilitas, hingga jaringan. Dengan memanfaatkan sumber daya ini, Anda bisa menghemat biaya dan waktu dalam memulai usaha. Ketiga, memiliki strategi untuk menghadapi kegagalan dan rencana cadangan. Ini penting. 

Memulai usaha di tengah studi bukanlah keputusan yang mudah. Ini memerlukan pertimbangan yang matang dan persiapan yang baik. Namun, jika dilakukan dengan cara yang tepat, ini bisa menjadi kesempatan yang luar biasa untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi. Seperti yang ditulis oleh Mark Twain, "Dua puluh tahun dari sekarang, Anda akan lebih kecewa oleh hal-hal yang tidak Anda lakukan daripada oleh hal-hal yang Anda lakukan."

Dalam perjalanan Anda untuk mencari jalan yang paling sesuai dengan diri sendiri, mungkin Anda akan menemukan bahwa berwirausaha adalah jalan yang tepat untuk Anda. Atau mungkin Anda akan menemukan bahwa jalan yang paling sesuai dengan Anda adalah berkarir di bidang lain. Apapun pilihannya, yang terpenting adalah Anda menemukan jalan yang membuat Anda merasa puas dan berarti.

And, it's totally okay to be average

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun