Mohon tunggu...
anwar sadat
anwar sadat Mohon Tunggu... Insinyur - Pencari kemajuan peradaban

Menulis untuk berdialog tentang manfaat teknologi serta memajukan peradaban

Selanjutnya

Tutup

Money

Bayesian di Bisnis Modern

4 Desember 2019   17:15 Diperbarui: 4 Desember 2019   17:39 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan untuk menyusun prediksi ini diketahui oleh tenenbaum sebagai bayesian inference. Sebuah cara untuk memodelkan kebiasaan manusia dalam menyusun prediksi. Temuan riset tenenbaum dalam risetnya tentang prediksi optimal dalam kognisi harian, menunjukkan pola pikir manusia secara cermat menggunakan pengalaman dan statistik ketika menyusun prediksi. 

Kemampuan untuk menggabungkan pengetahuan sebelumnya tentang dunia sekitarnya dengan statistik rasional terbaru merupakan aspek kritis kognisi manusia. Pendekatan statistik dengan distribusi bayesian juga digunakan akal kita untuk membentuk generalisasi terhadap properti sebuah obyek, maupun saat menemukan hubungan logis atau sebab-akibat. Canggihnya lagi, akal kita mampu secara efektif untuk mengkalibrasi statistik pengalaman tersebut agar sesuai dengan kejadian yang relevan terhadap kehidupan nyata dan pengalaman sehari-hari kita.

Bayesian inference menjadi salah satu alasan mengapa big data (Maha Data) begitu powerful bagi bisnis modern. Maha data yang memuat segala jenis data dari berbagai bentuk, dipetakan dan diabstraksi agar dapat digunakan untuk rasionalisasi keputusan bisnis. Mencatat dampak dan fakta atas asumsi mendorong organisasi bisnis menjadi lebih cerdik menghadapi kesempatan dan ketidakpastian resiko.  

Dalam situasi hyper competition, sekadar cerdas tidak cukup, menjadi cerdik dan tangkas telah menjadi budaya keunggulan bisnis. Tak heran bila transformasi digital dengan mendorong kemampuan analitik bisnis, bukan karena besarnya investasi, namun impact besar ke budaya organisasi untuk semakin cerdik dan tangkas dalam bersaing.  

Maha data telah menjadi topik yang mengacu kepada data set yang sangat besar dan kompleks. Karena ukurannya yang sangat besar, bentuknya sangat beragam dan kompleksitasnya tinggi, data set ini hanya dapat dianalisis dengan sistem terkomputerisasi. Melalui Maha data telah merevolusi pentingnya makna data, karena kini bisnis menggunakan lebih banyak data untuk menghasilkan lebih banyak kesimpulan.

Data-driven --- data menentukan proses pengambilan keputusan, Intinya, data-driven berarti data menentukan proses pengambilan keputusan organisasi. Data telah mengambil peranan terpenting dalam perusahaan. Para pengambil keputusan bergantung sepenuhnya kepada data. Organisasi, menggunakan pendekatan data-driven, mengimplementasikan penggunaan data di dalam organisasi. 

Analisis data dan penggunaannya kini bukan hanya tugas dari IT atau spesialis data, namun seluruh departemen dari organisasi menggunakan dan menganalisis data yang mereka dapat.

"Mereka (para perusahaan) memilih mempertanyakan --- atau bahkan mendebat --- keputusan bisnis yang dibuat, selama pertanyaan tersebut berdasarkan data dan analisis," Jim Giles .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun