Mohon tunggu...
Anwarrovic
Anwarrovic Mohon Tunggu... -

Art Lover

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyongsong Fajar Di Puncak Ijen

6 April 2013   01:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:39 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arloji di tangan menunjuk angka 3 dini hari, sepagi itu saya sudah siap keluar penginapan sederhana di lereng gunung Ijen, Paltuding namanya. Tempat dimana segala aktifitas pendakian ke gunung Ijen dimulai, tempat dimana pengunjung wajib lapor ke pos penjagaan, tempat dimana kendaraan kita parkir, tempat dimana kita mendirikan tenda dan istirahat sesaat, tempat dimana kita bisa makan minum di warung sederhana. Udara di luar begitu dingin menusuk tulang sumsum, 7 sampai 5 derajat Celsius suhu kala itu. Kulihat beberapa tenda masih menghias camping ground dekat penginapan. Sebagian dari penghuni tenda mulai berkemas untuk mendaki. Sebagian lainnya mungkin masih terlelap bersama sleepingbag nya. Banyak diantara mereka adalah backpacker mancanegara, saya sempat berpapasan sore tadi ketika sampai disini. 2 jam adalah waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan (santai) menuju puncak mengejar sunrise. Dari awal kita dihadapkan pada trek mendaki lumayan terjal dengan medan berpasir dan kerikil, cukup menyulitkan kaki untuk berpijak. perlu stamina fit dan kesabaran hati untuk melakukannya but its ok, santai saja. Karena masih pagi buta keadaan diluar pasti gelap, senter adalah perangkat wajib yang kudu dibawah. Jangan takut tersesat karena jalan menuju puncak satu-satunya ini begitu lebar, lebih dari sekedar jalan setapak biasa. Jangan takut juga ketika di tengah perjalanan melihat bayang-bayang hitam yang bergerak mendekati kita, itu bukan hantu, gendruwo atau garong, tapi bapak-bapak penambang belerang sedang berpacu dengan waktu menuju kawah dimana material belerang tersedia berlimpah. Pekerjaan berat dengan imbalan tak seberapa. 1 kg belerang dihargai Rp 600, sedangkan kemampuan angkut / daya pikul mereka perhari rata-rata 80 kg. Beban yang tidak ringan untuk dibawah naik turun gunung, itu membuat bahu mereka lecet dan kapalan. Praktis sehari (mampu 1x angkut saja) mereka cuma mendapatkan uang Rp 48.000. Tak sebanding dengan kerja keras mereka. Tapi itulah hidup, selain perjuangan hidup adalah pilihan. Dan itu yang dipilih mereka, sebagai penambang belerang. Mereka adalah pejuang tangguh bagi keluarganya. Slow but sure, setelah perjalana hampir 2 jam akhirnya sampai juga saya di puncak gunung Ijen sebelum terbit fajar. Menakjubkan menyaksikan fenomena alam yang satu ini. Rembetan sinar merangkak naik seperti perjalanan saya menuju puncak, perlahan tapi pasti. Sunrise yang saya tunggu itu menampakkan ujudnya di balik siluet gunung sekitar kaldera, awesome !

13652115821741442498
13652115821741442498
Cuaca di pucak pagi itu begitu cerah, meski asap sulfur dari kawah kadang menghalangi sinar untuk menembusnya, namun efek yang ditimbulkan dari keadaan ini begitu dramatis, indah sekali.
13652116661768397994
13652116661768397994
1365211734565241392
1365211734565241392
Bias sinar mulai merambah kawasan Ijen. Kabut, awan serta asap sulfur menyemarakkan pagi diatas gunung berapi aktif yang memiliki kawah terluas di dunia ini. Aroma khas belerang terbawa asap pekat dari dasar kawah melingkupiku. Kabut tipis dibawah puncak terlihat menyelimuti pepohonan dan tebing-tebing curam. Sementara di kejauhan awan putih memadatkan dirinya membentuk gumpalan lembut bak buih atau kapas membentang luas menutupi hampir seluruh kawasan. Menakjubkan, saya berada diatas awan !
13652120531713324879
13652120531713324879
13652121121753929832
13652121121753929832
Pagi kian benderang, dari atas dinding kaldera saya bisa melihat ke permukaan danau kawah yang berair hijau toska, warna yang terbentuk oleh kandungan sulfat, natrium, kalium, magnesium dll dalam kadar yang cukup tinggi. So nice color !
13652122421126857740
13652122421126857740
Samar kulihat dari kejauhan paara pendaki mulai berdatangan. Baik secara berkelompok (dlm jumlam kecil) ataupun individu. mereka berselebrasi merayakan keberhasilannya dengan tarian suka cita diatas punggungan kaldera. Sementara yang lain terpaku, takjub mengagumi suguhan landscape maha dahsyat dihadapannya, speechless !
13652123391469679157
13652123391469679157
136521240632290595
136521240632290595
13652124812040460273
13652124812040460273
1365212542670620284
1365212542670620284
Yup, keindahan gunung Ijen tidak saja terletak pada kawah nya yang luas dan berwarna hijau toska itu. Tapi kawasan sekitar dengan gugusan gunung yang ada menambah daya tarik tersendiri gunung yang memiliki tinggi 2368 m dpl ini. Selain juga aktifitas penambang belerang di dasar kawah. Last but not least, sunrise disana begitu indah ! Jadi tunggu apa lagi, agendakan obyek yang satu ini dalam kalender wisata anda. Have a nice weekend, salam. CATATAN; Untuk info perjalanan serta akses menuju kesana lebih lengkap, silakan tanya langsung pada Mr. Google.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun