Waktu pun berlalu kita sampai di rumah Ardiansyah, kitapun berempat menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
pertama Riziq Karena dia berada paling belakang untuk mendorong saya dia seperti melihat sesosok hitam yang mengikuti kami dari belakang, dia pun berdoa Dan membaca ayat kursi.Â
lalu Ardiansyah dia menceritakan dia tidak melihat apapun Dan tidak merasakan apapun, dia hanya mendengar suara benda jatuh yang sangat keras, mungkin dia tidak mengalami sesuatu Karena dia sudah sering mendaki gunung wayang.Â
Nasrul menceritakan ketika kita istirahat dia melihat sosok genderuwo yang sangat besar tepat berada di belakang pohon yang saya jadikan senderan dia mengatakan genderuwo itu sangat besar dan tinginya sama dengan pohon, genderuwo itu tampaknya memperhatikan kami berempat, lalu ketika kita mendirikan tenda tiba tiba dia masuk kedalam tenda Adalah untuk membaca ayat kursi Dan membaca doa, nasrul mengatakan ketika dia membopong saya dia mengatakan bahwa saya marah2 berkataÂ
"tingalin aja gue sendiri, gue lebih baik mati disini dari pada kecapean"Â
padahal saya tidak mengatakan itu.Â
Sedangkan saya merasakan pendakian Kali ini Terasa sangat berat Dan melelahkan kaki saya sangat pegal seperti Ada yang menarik, Dada saya sesak, saya tidak melihat sosok apapun seperti genderuwo ataupun mahluk halus lainya, waktu itu saya masih berpikiran logis Dan tidak percaya akan hal hal yang berbau mistis, sayapun tidak berkataÂ
"tingalin aja gue sendiri, gue lebih baik mati disini dari pada kecapean"
Mungkin itu hanya angan angan nasrul saja,Â
Mungkin saya diberi cobaan oleh penungu disana Karena saya tidak terlalu percaya pada hal hal mistis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H