Mohon tunggu...
anwar Radiansyah
anwar Radiansyah Mohon Tunggu... Freelancer - English literature

Halo

Selanjutnya

Tutup

Bola

Strategi Indonesia Jelang Laga Kontra Samurai Biru Jepang

24 Januari 2024   00:55 Diperbarui: 24 Januari 2024   00:59 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/timnas.indonesia

Jepang setelah meraih kemenangan kontra Vietnam Timnas Indonesia memiliki peluang untuk lolos ke fase knock out Piala Asia untuk pertama kalinya dalam sejarah, Masih Ada Kesempatan lewat peringkat tiga terbaik juga mendapatkan poin di pertandingan Grup terakhir namun Timnas harus menghadapi lawan yang cukup berat yaitu Jepang yang merupakan salah satu unggulan di turnamen kali ini sama seperti Indonesia Jepang juga mengoleksi poin hasil dari satu kali kalah dan satu kali menang di laga versus Vietnam Jepang sempat Tertinggal 2-1 sebelum akhirnya bisa membalikkan keadaan dan di laga versus iraq mereka Tertinggal dua gol di babak pertama. 

juara Piala Asia 2011 ini kesulitan membongkar pertahanan Irak dan baru bisa memperkecil kekalahn skors saat injury time, dari dua laga tersebut Jepang memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia, Tim asuhan Hajime moriyasu ini tetaplah tim yang levelnya berada sangat jauh di atas Indonesia.

nah di artikel kali ini kita akan melihat Bagaimana taktik yang kemungkinan akan dipakai oleh Tim Jepang berkaca dari dua laga sebelumnya dan apa kelebihan yang harus diwaspadai serta kelemahan yang bisa diekspos oleh Shin Tae-yong.

Jepang menghadapi dua Tim dengan formasi yang berbeda Vietnam dengan 3 Bek 3421 dan Irak 4 back 4231 pada dua laga tersebut Jepang selalu menggunakan formasi 4231 dengan pemain-pemain pilar seperti Shogo taniguchci dan Ko itakura di post centerback Duo Wataru Endo dan hidemasaorita di double Pivot dan minamino juga junyaito di depan.

pada laga pertama versus Vietnam minamino ditugaskan sebagai gelandang serang di posisi nomor 10,di laga kedua mantan pemain Liverpool tersebut digeser ke posisi Winger kiri jika kaoru mitoma sudah fit kemungkinan minamino akan bermain di pos gelandang Serang sedangkan mitoma berada di sayap kiri.

untuk Indonesia kemungkinan besar Shin tae-yong tetap mempertahankan formasi 54-1 yang ia gunakan di dua laga sebelumnya dengan pemain-pemain kunci seperti ernando Jordi Ahmad Justin hubner Ivar jenner Marcelino dan yakob Sayuri namun mengingat Shin tae-yong merupakan pelatih yang adaptif dan sangat detail maka tidak menutup kemungkinan jika pelatih asal Korea itu melakukan perubahan-perubahan kecil di susunan lineupnya seperti di laga versus Vietnam yang menggeser hubner ke posisi center backack Marcelino ke posisi gelandang di tengah dan memainkan Egi sebagai Inside Winger selain karena kebutuhan taktikal perubahan juga mungkin dilakukan berdasarkan performa saat latihan dan kebugaran pemain yang mana tim pelatihlah yang lebih mengetahui dua faktor tersebut 

menghadapi Jepang Timnas akan lebih banyak berada dalam fase out of Possession atau tidak begith menguasai bola pada fase ini kemungkinan besar Timnas masih akan menerapkan shape medium block 541,Timnas harus bisa bertahan dengan tenang seperti di laga versus Vietnam yang tidak mudah terpancing untuk melakukan pressing sehingga keluar dari zona dan lebih fokus untuk jaga struktur agar tidak mudah disorganisasi Hal ini penting karena di saat build up pemain Jepang seringkili melakukan off the Ball Movement dan melakukan umpan satu dua sentuhan untuk menggerakkan dan disorganisasi blokpress lawan. 

Pada saat menyerang Jepang banyak mengincar ruang antar lini untuk dieksploitasi oleh gelandang Serangnya ketika menghadapi Vietnam Tiga dari empat gol Jepang hasil dari keberhasilan mereka mengekspos ruang antarlini dan bermain di ruang yang sempit, minamino yang di laga itu bermain sebagai attacking midfielder menjadi pemain yang sering berada di area tersebut di laga versus iraq meski di atas kertas bermain sebagai Winger kiri minamino juga cukup sering masuk ke tengah melakukan cut inside ketika berhasil mencetak banyak gol di ruang antarlini, mereka kurang dalam mengantisipasi serangan.

Jepang di ruang antarlini meski bertahan dengan lima bek koordinasinya tidak berjalan dengan baik di sini Ritsu Doan sangat bebas menerima umpan di ruang antar lini selain koordinasi timing yang tepat kapan centerback Harus step up atau naik marking pemain Jepang di ruang antarlini juga tidak kalah penting di sini centerback Vietnam Terlambat untuk naik Sehingga Endo bisa kirim umpan ke minamino. 

Saat me lawan Irak Jepang cukup kesulitan membongkar pertahanannya karena tim singa Mesopotamia tersebut menerapkan defens yang kompact dan disiplin dalam menjaga ruang antarlininya Iraq menerapkan struktur bertahan yang adaptif berubah-ubah menyesuaikan dengan posisioning pemain Jepang kadang terlihat 442 terkadang 4231.

beberapa kali terlihat bertahan menjadi lima back dengan salah satu wingernya yang trackback mengikuti fullback Jepang yang overlap hal ini karena mereka menerapkan bertahan secara Man oriented meski berubah-ubah strukturnya namun ide bertahan Irak tetap sama yaitu menutup ruang antarlininya agar tidak diekspos oleh Jepang.

kubo minamino dan asano yang berpotensi mengekspos ruang antarlini masing-masing dimarking oleh pemain Irak saat ruang antar lininya terekspos pun Irak bisa melakukan recovery dengan baik nampak di momen ini mereka bertahan dengan lima pemain wingernya trackback jaga area kelebaran di kanan sehingga empat back bisa tetap compact di tengah dan salah satu centerback Iraq pun bisa step up atau naik untuk marking Endo dengan timing yang tepat dan pemain lainnya cover ruang yang ditinggalkan oleh centerback yang Step Up tadi bertahan dengan struktur 541.

centerback memiliki tugas untuk Step Up menutup celah ini saat centerback terluar Step Up marking lawan dua centerback lainnya harus bisa menyesuaikan dengan bergeser untuk menutup ruang selain ancaman dari Tengah lewat permainan di ruang-ruang sempit di sisi sayap ada dua fullback Jepang yang juga cukup rajin membantu serangan baik dengan melakukan overlap ataupun underlap biasanya pergerakan fullback Jepang dilakukan untuk support Winger dengan link up pecah marking lawan menarik backline turun dan diakhiri dengan crossing ataupun cutback ke kotak penalti untuk crossing. 

seharusnya tiga centerback Timnas mampu mengantisipasi lewat keunggulan fisik dan dual udara di sisi lain dengan aktifnya dua fullback untuk naik maka akan ada celah di pertahanan Jepang yang bisa diekspos oleh Timnas di fase transisi atau serangan balik yang jadi poin penting Timnas harus bisa memanfaatkan serangan balik ini dengan lebih efektif dan klinis ini permasalahan di laga versus Vietnam di spek lain pemain timnas harus fokus dan bisa membaca situasi dengan baik karena pemain Jepang cukup aktif dalam melakukan pergerakan tanpa bola. 

di laga versus Vietnam haner beberapa kali bisa membaca situasi dengan baik dan menghadapi Jepang nanti kemampuan ini akan kembali diuji dengan kualitas lawan yang lebih baik di atas kertas tentunya Jepang memiliki kualitas individu di atas pemain-pemain Timnas Indonesia saat berada dalam situasi satu versus sat pemain Kita harus bisa lebih sabar dan fokus tidak sekali ambil karena pemain Jepang sering melakukan body Feint atau tipuan untuk ubah arah dribelnya. 

kaoru mitoma yang dikabarkan sudah pulih dari cedera menjadi ancaman tambahan bagi pertahanan Timnas terutama sisi kanan yang akan dijaga oleh Asnawi atau Yakob dan juga Sandy Walls bukan berarti tanpa kelemahan kembobolan empat gol di laga sebelumnya tentunya bukan catatan yang bagus bagi Jepang dan menandakan adanya masalah di pertahanan yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas empat gol yang bersarang berasal dari proses yang hampir sama yaitu umpan silang dua gol yang dicetak Vietnam semuanya dari situasi bola mati corner kick dan free kick set play atau pola Vietnam yang cukup rapi mampu menghasilkan gol di situasi tersebut dan dua gol yang dicetak oleh Iraq berasal dari serangan di sisi sayap dan crossing ke kotak penalti yang tidak bisa diantisipasi dengan baik oleh Jepang. 

Irak memiliki keunggulan dalam menghandle situasi Chaos dan striker yang sangat Jangkung sebagai target Man berkaca dengan kelemahan Jepang ini Timnas sangat berpotensi untuk mengekspos lewat umpan-umpan silang ditambah beberapa pemain yang memiliki keunggulan duel udara seperti elkan baggot, Jordi Amad, Justin hubner ataupun Sandy Walls.

selanjutnya menjadi catatan adalah Timnas harus bisa meminimalisir kesalahan ketika menguasai bola Vietnam yang mencoba untuk build up konstruktif mendapatkan highpress dan pressing Trap yang cukup Intens dari Jepang lain hal dengan Irak yang lebih bermain direct karena mereka bisa unggul cepat di awal laga dan memiliki keunggulan postur atau fisik di depan yang bisa dimaksimalkan dalam situasi duel. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun