Pagi yang cerah mengiringi pelaksanaan upacara bendera yang khidmat di UPTD SDN 9 Nagrikaler. Â Sebagai petugas upacara adalah kelas 4 dengan pembina upacara Bu Irma Dayumah, S.Pd. Menarik sekali tema yang diangkat oleh Bu Irma sebagai pembina upacara. Upaya yang tidak ada kata menyerah atau berhenti untuk bertindak. Sebuah langka nyata untuk menguatkan karakter murid melalui narasi amanat pembina upacara. Bu Irma mengawali pembicaraan dengan kalimat pembuka. Sebuah ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah Swt berikan. Nikmat tak terhingga, diberi kesehatan sehingga bisa hadir ke sekolah.Â
Inti pembicaraannya adalah agar semua murid  dapat mempertahankan karakter baik . Upaya nyata mewujudkan profil pelajar Pancasila. Berupa langkah praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, Bu Irma ingin mengajarkan kepada semua murid bahwa praktik nyata sangat diperlukan dalam pendidikan karakter.  Materi yang disampaikan bu Irma tentang 4 kata ajaib. Mudah diucapkan, tapi perlu pembiasaan untuk di praktikkan.Â
Apa saja 4 kata ajaib itu?
1. Minta maaf
Membiasakan meminta maaf bila melakukan kesalahan. Jangan malu atau gengsi untuk meminta maaf kepada orang lain. Keikhlasan meminta maaf lebih dulu adalah sikap terpuji. Tidak perlu harus di perintah sama guru atau orang lain. Harus di biasakan dengan keasadaran sendiri untuk mengucapkan minta maaf.
2. Minta tolong
Berlaku karena sebagai makhluk sosial. Sebagai manusia yang selalu membutuhkan pihak /orang lain. Ucapan minta tolong bukan berarti kita tidak mampu melakukan sendiri. Adakalanya kita ingin bersama dengan orang lain untuk melakukannnya.
3. Terima kasih
Ungkapan pamungkas, jelas dan tegas. Terima kasih. Â Berterima kasih karena mendapat apresiasi dari orang lain, mendapat kejukan, mendapat hadiah atau apa saja yang orang lain berikan. Â Tidak ada ruginya mengucapkan terima kasih. Karena, itu akan menjadi cermin kalau kita termasuk orang yang bersyukur atas kenikmatan yang Allah berikan.
4. Permisi