Mohon tunggu...
Anwar Muhammad
Anwar Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Indonesia -

Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Peminatan perbandingan politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pragmatisme Partai Politik di DPR dalam Pengambilan Keputusan

20 Desember 2017   22:30 Diperbarui: 21 Desember 2017   10:31 2702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, pada kenyatanya polarisasi politik yang terjadi malah berdampak buruk, masing-masing pihak merasa sedang berada dalam sebuah kompetisi yang harus dimenangkan, seharusnya mereka dapat duduk bersama dan sedikit menurunkan ego masing-masing dan mendiskusikan apa yang terbaik untuk rakyat.

Bentuk lain sikap pragmatisme partai politik terlihat dari partisipasi anggota fraksi saat sidang paripurna. dari Jika mengacu pada pada Pasal 11 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 partai politik salah satu fungsi dari partai politik adalah penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara. 

Namun dalam pengambilan keputusan partai politik cenderung abai dan hanya mementingkan posisi kuasa mereka. Dalam rapat tersebut, sikap pragmatisme dalam tubuh partai politik juga sangat terlihat jelas. Pertama, jumlah anggota Dewan yang datang pada rapat paripurna pengesahan UU pemilu meningkat berkali-kali lipat dari rapat-rapat lainya.

Jelang diputuskannya pengambilan keputusan lewat mekanisme voting, tercatat 539 anggota hadir. Dikarenakan rapat tersebut sangat menentukan bagi semua fraksi dalam memperjuangkan kepentingannya kedepan. Hal itu sangat jelas berbeda dari rapat paripurna lainnya yang penulis hadiri seperti saat sidang Paripurna soal RAPBN 2018 bersama Menteri keuangan, 254 Anggota Dewan tak hadir. 

Hal tersebut merupakan gambaran umum tentang yang terjadi di tubuh DPR saat ini yang cenderung pragmatis dan hanya mementingkan apa yang menguntungkan bagi partainya dengan mengesampingkan kepentingan nasional, terlihat fraksi-fraksi tersebut hanya ingin mengamankan kekuasaan dan mencari peluang kekuasaan yang baru. Menurut penelusuran penulis, hal tersebut sudang sering terjadi berulang kali.  

Tentang Penulis

Sebagai seorang mahasiswa Ilmu Politik di Universitas Indonesia, penulis diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan magang di kantor Dewan Perwakilan Rakyat selama tiga bulan dengan menjadi tenaga ahli dari salah satu anggota dewan yaitu Biem Triani Benjamin BSc., MM. dari fraksi partai Gerindra yang menjabat sebagai anggota komisi I DPR RI yang berfokus pada bidang pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi dan informatika. 

Untuk sekedar informasi, beliau adalah putra ke-3 dari seniman legenda Betawi, Benyamin Syueb, dan beliau juga seorang pengusaha yang memiliki dan mengelola BENS Radio dan Menjabat sebagai Presiden Direktur Etnikom Network. Sampai saat ini beliau aktif Aktif memperjuangkan kepentingan masyarakat Betawi dengan menggagas Kongres Rakyat Betawi (KRB). 

Selama kegiatan magang berlangsung, penulis sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota dewan, seperti menghadiri rapat komisi dan rapat paripurna, dan menghadiri acara yang diadakan oleh fraksi. Penulis juga membantu para tenaga ahli lainnya dalam mengerjakan tugas-tugasnya seperti membantu mempersiapkan acara yang diadakan oleh MP dan mengarsipkan surat dan dokumen-dokumen lama.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Daftar Pustaka:

Meyer, Thomas. 2012. Peran Partai Politik dalam Sebuah Sistem Demokrasi: Sembilan Tesis. Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Kantor Perwakilan Indonesia Jalan Kemang Selatan II No. 2A Jakarta 12730.

Cheibub, Jose Antonio. (2007). Presidentialism, Parliamentarism and Democracy. Cambridge: Cambridge University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun