Mohon tunggu...
anwar musadad
anwar musadad Mohon Tunggu... guru -

Bersahaja dan luwes

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Sebatang Rokok

25 Agustus 2016   08:15 Diperbarui: 25 Agustus 2016   08:35 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam kepulan asap sebatang rokok

Lelaki tua renta itu menikmati setiap hisapan 

Terpejam matanya,menerawang hatinya

Tak seperti biasanya,kali ini raut mukanya terbesit kegelisahan

Gelisah akan kenyataan hidup saat ini

Kenikmatan hisapan dari tiap batang rokok menjadi sesuatu yang mahal baginya itu masalahnya

Hidup serba kekurangan bukan masalah baginya

Tapi hilangnya sicandu yang menemani separuh hidupnya,menjadi tamparan telak baginya.

Rokok adalah hidupnya,rokok adalah kawan sejatinya,rokok baginya adalah obat suntuk hidupnya

Kini lelaki tua renta itu bangkit dari duduknya

Kembali mengayunkan gagang cangkulnya,mengais rejeki demi anak dan istri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun