Mohon tunggu...
anwar musadad
anwar musadad Mohon Tunggu... guru -

Bersahaja dan luwes

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintik Hujan Itu

7 Maret 2016   07:11 Diperbarui: 7 Maret 2016   07:13 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam rintik hujan khatulistiwa

Dalam sejuknya hawa udara sepagi ini

Tulang tulang ditusuk dinginnya waktu

Meringkuk dalam relung waktuku

 

Kini aku bertahan....

Kini aku bersabar ...

Dalam lingkaran manusia manusia idealis

Dalam lingkaran manusia manusia pesimistis

 

Ahh.....

Haruskah aku tinggalkan kenangan itu

Kenangan dalam retorika hidup 

Retorika syarat makna

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun