Mohon tunggu...
Anwar Hakim
Anwar Hakim Mohon Tunggu... Dosen - penyuka kuliner pedas

Assalamualikum, perkenalkan saya anwar hakim

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Contoh Terbaik Anak adalah Orangtua

14 Mei 2024   10:32 Diperbarui: 14 Mei 2024   10:38 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang anak, tentu merupakan hal yang besar bagi setiap para orang tua. Anak bukan saja merupakan investasi masa depan bagi orang tua, tetapi anak juga menjadi tantangan bagi para orangtua. Tantangan besar bagi para orangtua berkaitan dengan pola asuh anak semasa kecil dan hingga beranjak remaja. Dalam hal pola asuh yang salah dihawatirkan akan menyebabkan pendidikan anak yang didapatkan dari orang tua akan menjadi salah, serta kesiapan mental dan prilaku pada anak juga akan berpengaruh pada kesiapan menghadapi kehidupan dimasa depan. Maka menjadi penting untuk menentukan pola asuh yang benar dan baik bagi tumbuh kembang anak hingga beranjak remaja sampai pada masa dewasa supaya kepribadian anak, dan kesehatan mental dan spiritual menjadi baik dan siap menghadapi tantangan kehidupan dimasa mendatang. 

Membantu pola hidup sehat anak, mengatur jadwal belajar, bermain dan berkomunikasi dengan baik merupakan beberapa contoh perilaku yang mendeskripsikan pentingnya peranan orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak. Dengan upaya tersebut, anak akan dapat belajar secara produktif serta dapat menyeimbangkan aktivitas mereka dengan kegiatan bermain. Proses ini akan membantu mengurangi tingkat stres yang dirasakan anak dalam kegiatan sehari-hari mereka di rumah (Kurniati, Alfaeni, & Andriani, 2020).  

Langkah lain dalam upaya memberikan edukasi kepada anak diantaranya adalah dengan memberikan contoh yang baik pada anak terkait hal-hal yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.  Contoh lain yang dapat dilakukan oleh para orangtua ialah bagaimana mengajarkan prilaku baik pada anak, tentang tata cara makan, minum, dan berprilaku dengan orang tua, orang yang lebih tua, dan bagaimana komunikasi yang baik ketika meminta tolong atau meminta bantuan. Mengajarkan anak tentang bagaimana meminta tolong dengan bahasa yang bukan perintah tetapi bahasa permohonan seperti ''maaf boleh minta tolong ambilkan minum'' dan diahari ucapan terimakasih setelahnya menjadi pengajaran yang begitu penting bagi anak. Karena akan mempengaruhi kepribadian anak. Anak akan terbiasa saat mengingkan sesuatu bukan memerintah tetapi meminta tolong, dan biasa berterima kasih ketika telah diberi merupakan prilaku yang santun dan aklak yang mulia sebagai bekal utama dalam kehidupan sehari-harinya.

Hal ini tentu tidak serta merta kita ajarkan kepada anak-anak kita tetapi para orangtua yang memberikan contoh nyata. orang tua baik ayah atau ibu, dapat memberikan contoh ketika minta tolong pada anak ketika orang tua ingin minta bantuan anak maka biasakan menggunakan kata ''maaf'' tolong'' dan terimakasih''. kata-kata itu terkesan sangat sederhana tetapi tidak mudah dapat dterima anak bila para orang tua tidak lebih dulu memberikan contoh nyata.

Bagaimana ayah menanamkan sikap kesatria dan pemberani pada anak, dengan mengajarkan pada anak untuk melakukan beberapa hal yang dapat dia kerjakan di usianya yang sekarang, mengajarkan hidup mandiri dengan tidak mudah memberikan pertolongan pada anak selagi mampu untuk dia kerjakan sendiri dan bagi anak perempuan mengajarkan hal yang sama supaya membentuk sikap mental yang berani. Barulah ketika anak meminta bantuan ketika ia benar-benar tidak bisa lagi melakukan maka orangtua wajib anak memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab orang tua sehingga anak merasa mendapatkan perhatian dan perlindungan. PPola asuh yang demikian mengajarkan anak untuk tidak cengeng dan mudah menyerah terhadap kesulitan dan tantangan kehidupan kedepan. Mengajarkan pada anak perempuan untuk mengambil peran sebagai perempuan dan sebagai ibu, pun demikian bagi anak laki-laki diajarkan bagaimana peran sebagai laki-laki, suami dan kepala rumah tangga dengan tidak mengabaikan peran lain yang bakal dijalani.

Pengajaran yang tidak kalah penting adalah bagaimana menanamkan pendidikan agama dengan baik pada anak dengan cara mengajarkan dan mencontohkan, hal ini tentu supaya ada keseimbangan kesehatan mental dan spiritual anak. Hal ini akan dapat mengajarkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Pendidikan anak harus membantu anak memahami bahwa kesuksesan di dunia bukanlah tujuan utama, tetapi harus diimbangi dengan persiapan untuk kehidupan akhirat.

Hal-hal lain yang dapat diajarkan kepada anak tetapi bukan merupakan pengajaran dalam bentuk ucapan saja tetapi juga merupakan tindakan nyata ialah bagaimana seorang istri (ibu) memperlakukan suami (ayah) dan begitupun sebaliknya. Prilaku yang dilakukan sehari-hari ini akan memberikan dampak yang nyata bagi anak bagaimana dia harus bersikap nanti ketika ia diposisi yang sama. mengajarkan anak dengan contoh akan lebih mudah diterima dibandingkan dengan perintah saja, karena anak langsung menyaksikan hal itu sehingga menjadi mengena apa yang diajarkan tertanam dihati dan fikiran anak.

Pola asuh dan pengajaran yang tepat pada anak, dengan mengkombinasikan teori dan prkatik diharapakan anak menjadi generasa yag terbaik sehingga harapan bahwa anak merupakan aset atau investasi berharga dunia ahirat menjadi tercapai, bukan malah sebaliknya anak menjadi beban bagi orngtua dikemudian hari.. Semoga kita mendapatkan anak yang salih dan salihah, cantik wajah dan akhlaknya, serta menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan Agama, serta sesama..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun