Mohon tunggu...
Muhammad Anwar
Muhammad Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuja Rahasiamu

tidak ada bio untuk disini

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cita-cita Menjadi Pilot Malah Menjadi Sutradara Film

10 Desember 2021   13:00 Diperbarui: 10 Desember 2021   13:49 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pengambilan gambar pada saat shooting di daerah pleret

Jogja -- Suami dari istri yang sedang hamil yaitu Wahyu Agung Prasetyo yang biasa di panggil Agung Lahir di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 1993, Wahyu Agung Prasetyo juga salah satu pendiri Racavana Film. Bermodal dengan cita -- cita menjadi seorang pilot dan pembalap, ketika mimpinya tidak tersampaikan tetapi salah satu cita -- citanya menjadi pilot tercapai karena bisa memimpin sebuah project pembuatan film.Awal mula dari dia sd penasaran ingin tahu cara pembuatan film dan dia mulai dengan merekam dengan handcam dan dia tidak tahu cara mengeditnya dan menanyakan pada orang -- orang disekitarnya bagaimana cara untuk mengedit tapi tidak menemukan jawaban yang di inginkan. Dan kemudian dia tersesat di salah satu universitas di Yogyakarta, alasan dia ingin masuk di kuliah tersebut karena ingin masuk komunitas Cinema Komunikasi (CIKO) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 

Wahyu Agung Prasetyo masuk UMY karena sebelumnya dia di ajak oleh salah satu temannya yang berkuliah di situ pada acara screening film dari komunitas Cinema Komunikasi dan dari situ bersemangat untuk mencari informasi tentang cara pembuatan film dari senior -- seniornya 

Tahun 2012 masuk JAFF (Jogja Netpac Asian Film Festival) menjadi volunter, dan belajar dari situ juga serta JAFF di anggap menjadi sekolahnya oleh Wahyu Agung Prasetyo. 2014 membuat film berjudul "Mak Cempluk" dan masuk ke sebuah festival film juga mendapatkan apresiasi serta membuat agung semakin bersemangat untuk membuat film selanjutnya dan menemukan passionnya untuk menjadi seorang sutradara kerena dari film itu juga bisa menyampaikan pesan yang ia ingin sampaikan. 

Wahyu pernah merasakan titik kesulitan yang menghampiri sebelum film TILIK viral/terkenal dan banyak yang menonton dia juga berdoa setelah shalat jumat agar bisa diberikan jalan dan akhirnya dia mendapatkan jalan dengan adanya film TILIK terkenal. 

Wahyu Agung Prasetyo, sutradara film TILIK pun merasa sangat bangga karena film yang ia garap mendapat apresiasi di Piala Maya, ajang penghargaan film yang bergengsi dengan banyak sineas film Indonesia yang terlibat di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun