Mohon tunggu...
Anwar Afudhy
Anwar Afudhy Mohon Tunggu... Akuntan - Suku Jawa yang besar di tanah Sunda

Langkah kaki dapat sewaktu-waktu berubah. Melalui tulisan, semoga itu semua bisa tertata sedemikian rupa dan betul-betul terjadi sebagaimana mestinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela Tanpa Kaca

20 Februari 2020   10:44 Diperbarui: 20 Februari 2020   11:45 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu terbuka tanpa sehelai kain menutupinya

Selalu terbuka tanpa selempeng kaca menjaganya

Tetap terbuka meski sudah tahu

Tak peduli walau banyak orang yang memberi tahu

.

Jendela tetaplah jendela

Sosok yang dibutuhkan untuk sebuah rumah

Menjadi identitas dan pemberi udara bagi penghuninya

Yang sewaktu-waktu bisa beralih fungsi sebagai pelindung sang empunya

.

"Hei, mengapa kamu selalu terbuka?"

Menjadi terbuka memang tak selamanya buruk

Namun terbuka dalam kurun waktu yang lama bukankah itu sangat buruk?

Orang lain akan lebih mudah berasumsi tentangmu sesuka mereka

.

Maka dari itu, terbukalah seperlunya

Dan tertutuplah ketika datang waktnya

Maka saat itu, kamu bisa menjadi manusia seutuhnya.

.

Jakarta, 20 Februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun