Mohon tunggu...
Khairul Anwar
Khairul Anwar Mohon Tunggu... Human Resources - Learning and Development Specialist

Blog ini sarana latihan semata, karena menulis seperti naik sepeda: tak perlu bakat melainkan latihan yang tekun dan terus menerus.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bangladesh; Demokrasi dalam Konstitusi namun Otoriter dalam Implementasi

6 Januari 2019   11:30 Diperbarui: 6 Januari 2019   16:39 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syeikh Hasina Wazed, Perdana Menteri Bangladesh terpilih. sumber: forbes.com
Syeikh Hasina Wazed, Perdana Menteri Bangladesh terpilih. sumber: forbes.com
Komisi Pemilihan Umum Bangladesh telah menyatakan partai yang berkuasa saat ini, Liga Awami pimpinan Syeikh Hasina telah memenangi Pemilihan Umum di Bangladesh pada 30 Desember 2018. Kemenangan Liga Awami mengantarkan Syeikh Hasina Wazed menjabat Perdana Menteri Bangladesh untuk periode yang ketiga kalinya.


Liga Awami disebut telah merebut 281 dari 350 kursi parlemen. Adapun kubu oposisi hanya menduduki tujuh kursi. Pemilu Bangladesh tahun 2018 ditandai dengan sejumlah bentrokan berdarah yang mengakibatkan setidaknya 17 orang meninggal dunia.


Sebagai masyarakat internasional, kita berharap perdana menteri terpilih, Syeikh Hasina Wazed dengan partai mayoritas di Parlemen Bangladesh, Liga Awami, dapat bersinergi melindungi dan menghargai kebebasan berbicara yang termasuk dalam Hak Asasi Manusia (HAM). 

Pemerintah, parlemen, penegak hukum, juga kelompok mayoritas di Bangladesh semestinya menerima bahwa kritik dan saran, meski menyakitkan dan tidak mengenakan, adalah bagian dari kehidupan demokrasi dan kehidupan sosial kemasyarakatan. 

Bangladesh seyogiannya menggelar konsultasi dengan masyarakat sipil, agar tujuan bersama yang telah dirumuskan sejak memutuskan untuk menjadi negara yang merdeka dapat tercapai. Bukan  hanya mementingkan ego penguasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun