Anak Disebut "Belajar" Menurut Teori Behavioristik
Pertanyaan yang paling mendasar ketika melihat anak sekolah ialah apakah anak kita sudah belajar dengan sebenarnya apa itu proses belajar ? Apakah ketika anak memakai seragam sudah bisa kita katakan anak sudah melakukan proses belajar ? apakah ketika anak menulis, membaca dan berihitung bisa dikatakan anak sudah belajar ?
Dalam ilmu Pendidikan anak bisa dikatakan sedang atau sudah melakukan kegiatan "Belajar" yang sesungguhnya apabila terjadi perubahan, tetapi yang namanya perubahan yang terjadi dalam diri anak itu ada berbagai macam teori belajar, diantarnya yaitu Teori Belajar Behavioristik.
Apa Itu Teori Belajar Behavioristik ?
Teori ini sangat terkenal dengan konsep stimulus-respon. Teori belajar behavioristik lebih menekankan pada kegiatan pemberian rangsangan atau stimulus kepada anak melalui interaksi untuk menghasilkan respon yang diharapkan atau yang direncanakan. Teori ini juga telah banyak diterapkan diberbagai lingkup pendidikan dan pelatihan baik itu konteksnya di lembaga sekolah maupun di luar sekolah.
Dalam penerapannya dengan menggunakan teori Behavioristik ini guru akan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memberikan berbagai sajian penguatan baik secara motivasi, materi dan stimulus lainnya yang akan berdampak untuk terwujudnya respon yang diharapkan.
Intinya: Anak dikatakan Belajar apabila anak dapat melakukan apa yang menjadi instruksi yang diberikan oleh guru sebagai perubahan perilaku anak.