Tidak bisa kita pungkiri bahwa ada fenomena beberapa anak yang dititipkan orang tuanya kepada keluarganya dikarenakan orang tuanya (ayah dan ibu) Â bekerja seharian penuh. Anak dititipkan ada dengan neneknya atau tantenya dan anggota keluarga lainnya. Pola interaksi mengasuh anak yang dititipkan ini snagat mempengaruhi karakter emosional dirinya. Mungkin saja orang tuanya baik-baik saja dalam berbicara santun, sopan dan lemah lembut. Tetapi anaknya berbeda dalam pembiacaraannya terkesan "tidak sopan", hal ini harus dilihat dari kebiasaan anak yang ditipkan ini dengan siapa ? dan berteman dengan anak yang sperti apa perilakunya? Karena semua itu akan berpengaruh kepada karakter emosional anak. Â
Misalnya: anak ditipkan dengan tantenya, tantenya ini biasanya membawa anak tersebut bermain dengan anak disekitar rumah, kebanyakan temannya ketika emosi secara spontan mengucapkan kata-kata tidak baik seperti "Anjay" atau "Bodoh" atau "Cok-Cok". Maka dari kebiasaan interaksi anak berteman ini ia akan terbiasa mengucapkan perkatan yang tidak baik itu akan terbawa ketika di rumah dan ditempat lainnya, meskipun orang tuanya tidak pernah mengajarkan ucapan yang seperti itu. Ketika tantenya tidak melarang anak berbicara yang tidak baik tersebut, maka anak akan mengucapkan sepeti itu juga yang menjadi pembenaran anak karena tantenya tidak  menegurnya.
Penulis: Anwar Zain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H