Mohon tunggu...
anwar rafiudin
anwar rafiudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi saya anwar

Assalamu'alaikum wr.. wb., halo teman teman salam kenal nama saya ANWAR seorang Mahasiswa yang sangat tertarik belajar berbagai macam hal termasuk dunia karya tulis, terima kasih sudah berkunjung saya mohon kalau ada kritik dan saran tolong langsung beritahu kepada saya agar saya bisa memperbaikinya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Interpretasi Qs. Hud Ayat 43 Dalam Kitab Tafsir Nurul Qur'an

24 Agustus 2023   15:40 Diperbarui: 24 Agustus 2023   20:25 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Tempat berlindung yang lemah tidak bisa diandalkan: Pasti semua orang mencari tempat berlindung apabila ia membutuhkannya. Sebagaian kelompok berlindung pada kekayaan mereka, adapula yang berindung pada kedudukan mereka, sebagian yang mengandalkan, dan pada akhirnya sebagian lainnya berlindung pada kekuatan berpikir yang dimiliki. Seperti yang dinukil dari sejarah dan dijelaskan pada ayat-ayat di atas, bahwa tidak ada satu pun tempat--tempat perlindungan yang bisa menandingi kehendak  Yang Mahakuasa, dan mereka yang bangsa yang menerima sanksi dari perbuatannya  akan mudah lenyap seperti sarang laba-laba yang disapu angain badai. Putra Nabi Nuh termasuk orang yang melakukan kesalahna, dia berlindung pada sesuatu yang tidak akan melindunginya dari kemurkaan Allah. Yang pada akhirnya pendapatnya itu berakhir fatal setelah sapuan ombak membuat ia dan tempat berlindung menjadi tak berdaya.

4.Bahtera Keselamatan: Bahtera keselamatan (Safinat An-Najah). Artinya perubahan-perubahan besar di bidang mental, ideologi , dan sosial dari umat Islam. Dalam sebuah hadis Nabi Saaw mengatakan, "Perumpamaan Ahlulbait (Keluarga) ku  ibarat bahtera Nuh; barangsiapa yang menaikinya akan selamat, dan barangsiapa yang menjauh darinya, akan binasa.

Hadis yang memuat tentang bahtera keselamatan, yaitu hadis tentang safinah (perahu) pada umumnya telah diamini oleh konsensus para ulama di antaranya lebih dari seratus ulama Sunni.  Hadis itu  berbunyi sebagai berikut:

" "

"Perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang terlambat ia akan binasa" (Tarikh Al-Khulafa', oleh As-Suyuthi Asy-Syafi'i).

Apabila kita menempatkan hadis muttashil  di sisi hadis muttashil maka yang lain mengatakan "kaum muslim akan terbagi menjadi 73 golongan, dan hanya satu di antaranya yang selamat", Nabi memandang  golongan ini sebagai golongan yang mengikuti Ahlulbait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun