Mohon tunggu...
anwar rafiudin
anwar rafiudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi saya anwar

Assalamu'alaikum wr.. wb., halo teman teman salam kenal nama saya ANWAR seorang Mahasiswa yang sangat tertarik belajar berbagai macam hal termasuk dunia karya tulis, terima kasih sudah berkunjung saya mohon kalau ada kritik dan saran tolong langsung beritahu kepada saya agar saya bisa memperbaikinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imam Ali Al-Baqir Sang Pemilah Ilmu

24 Januari 2023   07:16 Diperbarui: 24 Januari 2023   07:26 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teladan yang dilalukan oleh para imam tak terkecuali Imam Muhammad Al-Baqir As. di tengah kondisi yang teramat-sangat tidak berdaya untuk melakukan beragam aktivitas misalnya sosial, politik, dan lain sebagainya. sebaliknya, mereka mampu mengambil langkah yang fenomenal kala itu pada masa beliau berhasil membuat sebuah universitas raksasa yakni Universitas Imam Baqir As. 

Akan tetapi Beliau bersama putranya Imam Ja’far As. berhasil mendirikan universitas, yang merupakan salah satu Universitas tertua di dunia islam, yang santri atau mahasiswanya mencapai ribuan orang yaitu  4.000 orang.  juga, terobosan baru yang dilakukan oleh imam Al-Baqir As. sementara, pada saat bersamaan keadaan pemerintahan saat itu sangat represif betul-betul menekan dan menindas mereka dan mereka berada di bawah umbrellanya, termasuk Imam beliau hidup sampai 5 atau 6 Khalifah merasakan getirnya melalui periode yang kelam ini.

Imam Muhammad Al-Baqir As. masih merasakan hidup bersama kakeknya  Imam Hussain As. lebih-lebih lagi, Beliau masih  berusia 5 tahun (Balita), saat itu pemerintahan sudah dipegang oleh Rezim Romawi ( Muawiyah bin Abu Sufyan, Yazid bin Abu Sufyan, Marwan bin Al-Hakam, Sulaiman bin Yazid, Hisyam bin Abdul Malik, Abdullah bin Abdul Aziz, hingga pergeseran pemerintahan pada Bani Abbasiyah. 

Pada Masa seperti ini yang tidak memberikan peluang untuk terjun langsung ke dunia politik, Imam tidak tinggal diam Imam Muhammad Al-Baqir dan putranya Imam  Ja’far Ash-Shadiq As., sukses membentuk sebuah gerakan revolusi sebagai pencetus klasifikasi keilmuwan dalam dunia islam. Sama halnya seperti tindakan yang dilakukan oleh Imam Hussain As. pencetus antara kebenaran atau (Haqq) dan kebatilan dengan peristiwa karbala, Imam Ali Ash-Shajjad As. dalam bentuk doa sebagai revolusi spiritual dinilai juga merupakan terobosan baru dalam Renaissance keilmuan dalam Ma’arif Islam (keilmuan Islam).

Asal-Usul gelar Al-Baqir yaitu berasal dari Rasulullah Saw. yang menamakan Beliau ketika seorang sahabat Rasul yaitu Jabir bin Abdillah Anshari bertemu dengan Rasul saat sedang menimang Cucunya Imam Hussain As. yang masih berusia sekitar 4 tahun, kemudian datanglah Jabir bin Abdillah Anshari, Rasulullah pun berkata kelak keturunanku Syahidus-Syuhadah ketika di Padang Mahsyar beliau dipanggil, yang berdiri nanti putranya Ali Ash-Shajjad As., akan memiliki anak yang namanya sama denganku, semua ciri-cirinya sama denganku, dia adalah Yubaqil Ilman Baqiran.

Imam Al-Baqir As. sebagai pengklasifikasi ma’arif islam menjadi beberapa bidang keilmuan. Lebih lanjut, Rasulullah berkata kepada Jabir “Bila kau Jabir sampai menemui Muhammad Al-Baqir As. sampaikanlah salamku kepadanya”, hadits ini bukan hanya diriwayatkan hanya dari satu sumber. akan tetapi dari berbagai sumber dengan bahasa berbeda. Sejak saat itu, ketika Jabir berjumpa dengan Imam Muhammad Al-Baqir As. dia selalu memanggil dengan sebutan “Ya Baqirun Ulum” (Wahai orang pengklasifikasi ilmu yang luas keilmuannya).

Klasifikasi Ilmu seperti ilmu misalnya ilmu tafsir, fiqih, hadits, dan  lain-lain. Imam Al-Baqir As., menjadi mentor ulum tersebut. Pada zaman itu banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang tersebar di berbagai bidang misalnya Aban bin Taghlib, Zurarah bin Ayyan, Hisyam bin Abdul Malik, Jabir Al-Ja’fi, dan ada sekitar ratusan ulama yang dimentori oleh Imam Baqir As. adapun, Zurarah dan Aban bin Taghlib hadits-haditsnya banyak dijadikan rujukan oleh ulama. Juga, dari zurarah dan Aban kita dapat mengetahui pengetahuan tentang fiqih, kita banyak mendapatkan ilmu Aqaid dari Hisyam dari hadits-hadits seperti yang diterangkan pada Mukaddimah Syarah Bukhari.

Dalam berdakwah Imam Al-Baqir As. dalam situasi sesulit apapun mereka selalu tabligh (menyampaikan)  ajaran islam, agar sampai pada generasi terakhir di hari kimat untuk selanjutnya tidak mandek atau terhenti itu saja, akan tetapi melanjutkan risalah kakeknya Rasulullah Saw. 

hingga Ayahnya dengan cara terbaik yang menyesuaikan dengan kondisi zamannya. Oleh karena itu, Pertama kita mesti mengetahui pegangan kita walaupun kita tidak bisa terjun langsung pada dunia politik, ekonomi, dan lain-lain. 

Setidaknya, kita harus mengenali zaman kita  dan bisa memilah antara yang haqq (kebenaran) dan batil yang dianalisis sendiri seperti yang diajarkan para Imam, kita harus melek literasi di masa sekarang ini seorang mampu jadi penguasa disebabkan mengetahui apa saja di zamannya seperti teknologi dan informasi. Dan kedua kita  harus bisa menentukan apa yang harus dilakukan tidak bermalas-malasan atau bertindak pasif. Walaupun, kita tidak terjun langsung tapi kita bisa menentukan sikap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun