Mohon tunggu...
anwar rafiudin
anwar rafiudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi saya anwar

Assalamu'alaikum wr.. wb., halo teman teman salam kenal nama saya ANWAR seorang Mahasiswa yang sangat tertarik belajar berbagai macam hal termasuk dunia karya tulis, terima kasih sudah berkunjung saya mohon kalau ada kritik dan saran tolong langsung beritahu kepada saya agar saya bisa memperbaikinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuesioner tentang Kampung Halaman

9 Mei 2022   02:27 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:56 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum wr wb, salam sehat dan kebajikan Everyone maaf menggangu aktivitas maupun rutinitas  untuk semua responden yang saya hormati dan muliakan, pada kesempatan ini saya sedang mengumpulkan data untuk menulis sebuah penelitian atau analisis sebagai bahan artikel ilmiah which is tentang kampung halaman Kota Palu, serta tempat tinggal dan kelahiran saya.

Juga saya berterima kasih pada semua yang sudah mengunjungi this google form page saya sangat bersyukur dan mengucapkan thanks a lot for participating in filling in this questionnaire. Enjoy the rest of your day! 

klik google form dibawah ini yah!

https://forms.gle/GkbGiECjfrhpbBoXA

1. Terdiri dari lima bentang alam yang berbeda seperti pegunungan, lembah, sungai, teluk, dan lautan, sudahkah masyarakat kota Palu menawarkan atau mengelolah dengan baik tempat destinasi wisata alam yang ramah terhadap pelancong? 

2.  Apakah asal-usul nama kota Palu adalah berasal kata Topalu'e yang artinya Tanah yang terangkat karena daerah ini awalnya lautan?

3. Pada masa penjajahan Belanda, Kerajaan Palu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan (Onder Afdeling Palu) tahun 1942, terjadi pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Belanda kepada pihak Jepang. Pada masa Perang Dunia II ini, kota Donggala yang kala itu merupakan ibu kota Afdeling Donggala dihancurkan oleh pasukan Sekutu maupun Jepang.

Berdasarkan pendapat atau analisis anda pada peristiwa sejarah ini. apakah masyararakat dan pihak dari kerajaan Palu akan melakukan pemberontakan agar kerajaan ini, tidak dihancurkan atau pasrah tidak melakukan perlawanan? 

4. Masyarakat Kota Palu sangat heterogen. Penduduk yang menetap di kota ini berasal dari berbagai suku bangsa dan Kaili yang merupakan suku asli dan terbesar di Sulawesi Tengah. dengan ada-nya keanekaragaman suku bersama budaya penduduknya serta letak geografis yang strategis. 

Dapatkah masyarakat yang memiliki perbedaan agama, suku, dan ras hidup rukun dan berdampingan  terjadi relasi timbal balik yang saling membutuhkan dan menguntungkan, ataukah sebaliknya Berbagai perbedaan yang ada merupakan potensi konflik yang bisa terjadi kapan pun? 

5. Masyarakat Kota Palu sangat heterogen. Penduduk yang menetap di kota ini berasal dari berbagai suku bangsa dan Kaili yang merupakan suku asli dan terbesar di Sulawesi Tengah. dengan ada-nya keanekaragaman suku bersama budaya penduduknya serta letak geografis yang strategis. 

Dapatkah masyarakat yang memiliki perbedaan agama, suku, dan ras hidup rukun dan berdampingan  terjadi relasi timbal balik yang saling membutuhkan dan menguntungkan, ataukah sebaliknya Berbagai perbedaan yang ada merupakan potensi konflik yang bisa terjadi kapan pun? 

6. Kota Palu saat ini juga menjadi salah kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia bagian timur. dengan banyaknya tenant yang datang ingin berinvestasi di KEK Palu, Bagaiman pengaruh-nya memberikan dampak yang luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi, untuk membangkitkan prekonomian dengan menyerap banyak lapangan kerja dari pribumi atau menjadi tantangan baru bagi para pencari kerja dan eksploitasi akan terjadi secara masif? 

7. Dimana destinasi tempat wisata terbaik di Kota Palu favorit dan paling direkomendasikan (most recommended) atau tempat yang menjadi Hidden gems (permata yang tersembunyi jarang diketahui)? 

8. Tawaeli adalah salah satu kecamatan di Kota Palu, menurut komparasi dari pengalaman atau sumber pengetahuan lain-nya, mengenai istilah Toponim sebagai penamaan suatu daerah hunian, pendapat manakah yang anda bisa terima? 

9. Pernahkah terlintas di benak anda bahwa nenek Moyang orang kaili membuat suatu syair kayori dan Toponimi sebagai Upaya Mitigasi Bencana dan mengetahui karakteristik wilayah daerah yang dijadikan pilihan untuk bermukim? 

10. Istilah di masyarakat kota ini dipakai untuk penamaan suatu tempat sesuai dengan asal usul dan sejarah tempat tersebut.

Di wilayah kita ini banyak sekali penyimpangan toponimi, kebanyakan nama wilayah jadi berubah karna menyesuaikan dengan penyebutan orang lain yang bukan penduduk setempat. 

Contohnya:Gawalise sebenarnya Kamalisi, Tawanjuka sebenarnya Tavajuka , Pengawu sebenarnya Pengavu, Marawola sebenarnya Maravola, sebab Kaili Ledo tidak mengenal huruf F dan W, jadi mestinya penulisan nama tempat ini tidak bisa memuat huruf F dan W. Kaili ledo mengenal huruf V tebal seperti dalam kata Taveve bukan Tawewe, bukan juga Tafefe. 

Bunyi yang sama juga ada dalam bahasa Inggris misalnya Love atau Very. Jadi kalau kita bilang Maravola itu artinya nama Pohon, tapi kalau Marawola sebenarnya itu tidak punya arti apa-apa karna tidak ada kata itu dalam bahasa Kaili Ledo. Kalau bisa penamaan ini dikembalikan akan lebih bagus. Karna huruf V dalam bahasa Kaili itu unik serta memiliki ciri khas tersendiri. 

Orang Kaili akan kehilangan keunikan jika V ini diubah jadi W atau F. Menurut anda adakah langkah yang bisa kita tempuh agar kaidah Bahasa pengucapan menyesuaikan dengan Bahasa Kaili ledo seperti sedia kala? 

11. Pohon Kaili yang merupakan tanaman khas Sulawesi Tengah terancam punah karena banyak dimanfaatkan masyarakat tanpa memperhatikan proses budidaya selanjutnya. 

sama hal-nya dengan daerah perkampungan atau juga dikenal ada yang dinamai pantai talise yang berasal dari bahasa kaili berarti pohon ketapang (termanalia cattapa), dahulu dinamai ini karena banyak pohon ketapang akan tetapi sekarang sudah sulit dijumpai karena pembalakan secara masif dan tidak mementingkan kelanjutan ekositem, 

Perlukah suatu tindakan dilakukan untuk mengembalikan tumbuhan asli di wilayah ini dan menurut anda siapakah yang pantas memulai atau bergerak untuk merealisasikan-nya? 

12.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun