Mohon tunggu...
Anwar JakaPratama
Anwar JakaPratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Main game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fikih Lingkungan

18 September 2023   21:10 Diperbarui: 18 September 2023   21:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Lingkungan Hidup.

Lingkungan hidup adalah tempat, wadah atau ruang yang ditempati makhluk hidup dan tak hidup yang berhubungan dan saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lain. Ilmu yang khusus mempelajari tentang lingkungan disebut ekologi. Unsur-unsur lingkungan hidup terdiri atas semua benda berupa materi, daya (energi), situasi dan kondisi, perilaku atau tabiat, ruang, yaitu wadah berbagai komponen berada, proses interaksi atau disebut dengan jaringan kehidupan. Keseluruhan unsur-unsur tersebut di atas mempunyai pola hubungan tertentu yang bersifat tetap dan teratur yang merupakan sistem timbal balik (interaksi) yang saling pengaruh-mempengaruhi.

Konsep Ekologi Dan Ekosistem.

Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal-balik tersebut bersifat tetap teratur dan merupakan satu kesatuan yang saling memengaruhi. Oleh karena itu, dikatakan bahwa ekosistem karena itu, dikatakan bahwa ekosistem merupakan konsep sentral atau inti dari ekologi. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Masing-masing komponen itu melakukan fungsi dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem atau keserasian lingkungan hidup tetap terjaga.

Pola-pola hubungan masing-masing komponen ekosistem tersebut ada yang berbentuk netralisme, mutualisme, parasitisme, predatorisme, sinergisme, kompetisi komersialisme, dan antagonisme, tetapi pada akhirnya alam menentukan adanya keserasian dan keseimbangan interaksi (homeostasi) antar komponen-komponen ekosistem tersebut. Gangguan atau intervilerensi yang melampui daya toleransi komponen ekosistem akan menyebabkan terganggunya fungsi ekosistem, yang pada akhirnya akan berpengaruh pula pada keseluruhan mata rantai yang menghubungakannya komponen-komponen ekosistem tersebut sehingga menyebabkan perusakan atau kerusakan pada lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun