2) Merencanakan proyek (design a plan for the project). Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.
Â
3) Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru, akan tetapi pendidik juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga pendidik meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas. Â
4) Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project). Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok. Â
5) Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome). Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara bergantian.
Â
6) Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut ini diagram tahapan dalam pelaksanaan Project Based Learning
Pengalaman Belajar dan Kompetensi Dalam Penerapan Model Project Based Learning
Diskripsi pengalaman belajar dan kompetensi yang diperoleh peserta didik  dapat diperoleh dengan menghubungkan alur/tahapan pembelajaran (learning path) dari model pembelajaran Project Based Learning dan dihubungkan Kompetensi Abad 21, yaitu 4C: creative (berpikir kreatif), collaborative (bekerjasama), communication (berkomunikasi), critical (berpikir kritis), dan 1Q yaitu Taqwa dengan pendekatan Saintifik sesuai Kurikulum 2013 (K13) terintegrasi TIK, yaitu 5M: Mengamati, Mengasosiasi, Mencoba, Mendiskusikan, dan Mengkomunikasikan.Â
Pengalaman belajar peserta didik selama pelaksanaan model pembelajaran project based learning antara lain peserta didik diajak untuk peduli terhadap masalah masalah di lingkungan sekitar dalam kehidupan mereka sehari hari, berlatih untuk peka pada lingkungan, belajar mencari pertanyaan esensial, peserta didik berlatih berpikir logis, kritis, dan detil, berfikir tentang detil pekerjaan yang harus dilakukan, berfikir asosiatif yakni menghubungkan satu aspek pekerjaan dengan pekerjaan lainnya, berpikir tentang urutan waktu, belajar membagi tugas sesuai minat.
Daftar Pustaka
Nurfitriyanti, Maya. 2016. Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap  Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Formatif 6(2): 149-160.  Rezeki, Rina Dewi., dkk. 2015. Penerapan Metode Pembelajaran Project Based  Learning (PjBl) Disertai dengan Peta Konsep Untuk meningkatkan Prestasi dan  Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Redoks Kelas x-3 SMA Negeri Kebakkramat  Tahun pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia(JPK), Vol. 4 No.1: 74-81.
Goodman, Brandon and Stivers, J. 2010. Project-Based Learning. Educational  Psychology. ESPY 505.  Lestari, Tutik. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Dasar menyajikan Contoh-  Contoh Ilustrasi Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning dan Metode  Pembelajaran Demonstrasi Bagi Siswa Kelas XI Multimedia SMK Muhammadiyah  Wonosari. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik  Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.