Setelah lebih kurang dua minggu menikmati libur, meski masih ada piket kantor atau memang hanya di rumah aja, siap tidak siap, tiba saatnya memulai rutinitas. Teruntuk Bapak/ Ibu guru, kesabaran adalah elemen esensial yang masih dibutuhkan, terlebih karena pembelajaran tatap muka nyatanya belum benar-benar bisa dilakukan.
Seperti halnya di Semarang, Jawa Tengah, pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih merupakan keputusan terbaik sejauh ini. Dengan demikian, Bapak/ Ibu guru harus kembali akrab dengan monitor laptop atau ponsel dan diksusi bersama murid secara daring.
Ada beberapa hal yang bisa Bapak/ Ibu guru lakukan sebelum melakukan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) secara daring. Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Buat atau Ingatkan Kontrak Belajar.
Kontrak belajar dibuat dengan tujuan adanya kesepakatan awal antara murid dan guru. Dengan adanya kontrak belajar, guru tidak perlu marah-marah mengingatkan murid untuk mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak terlambat saat pertemuan kelas daring, dan lain-lainnya.
Meski tetap harus diingatkan, murid akan lebih berpikir dan bertanggung jawab jika sudah memahami kontrak belajar yang sudah dibuat. Kontrak belajar bisa berisi kesepakatan saat pertemuan kelas daring, perizinan, pengumpulan tugas, bahkan waktu dan tata cara mengirimkan pesan singkat kepada guru terkait pembelajaran.
2. Paparkan Materi atau Proyek Besar dalam Pembelajaran
Bapak/ Ibu guru, jangan sampai membuka buku saat pembelajaran sudah berlangsung. Bapak/ Ibu guru harus mengetahui terlebih dahulu bab materi yang akan dipelajari dalam semester genap ini.
Bapak/ Ibu guru dapat menuliskannya dalam power point dan menjelaskan kepada murid tujuan pembelajaran dari materi tersebut. Hal ini dapat membuat murid berpikir perihal tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, sebelum murid akhirnya kembali belajar, guru bisa menyampaikan proyek besar di semester genap ini. Misalnya, murid harus membuat buku, artikel penelitian, memelihara hewan ternak tertentu, membatik, dan lain-lain. Tujuannya adalah murid sekaligus orang tua bisa mempersiapkan dari segi material untuk memfasilitasi kegiatan tersebut.