Mohon tunggu...
Anung Anindita
Anung Anindita Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Indonesia SMP Negeri 21 Semarang

twitter: @anunganinditaaal instagram: @anuuuung_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan Harus Move on dari Cinta Sebelumnya

6 April 2020   23:51 Diperbarui: 10 April 2020   21:10 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang menyesali sesuatu perlu, kini, angkatlah kepala dari tunduknya pilu. Berfokus kepada diri sendiri adalah sesuatu yang harus ditanamkan oleh hati-hati yang patah. Keengganan menghargai diri sendiri adalah kunci menuju terpuruknya sisa harapan yang sebenarnya masih suci.

2. Kamu Berhak Bahagia

Ingatan tentang hal-hal lalu pasti sering mengganggu tanpa tersadar bahwa kita sendiri yang mengundangnya ke mari. Padahal, belum tentu pihak yang kamu ingat pasti mengingat. 

Memikirkan kebahagiaan/ ketidakbahagiaan mantan kekasih akan menghambatmu menuju bahagia. Nikmatilah keindahan sekeliling yang ada, keluarlah dari kecemasan dan kepedihan. Seperti perkataan banyak orang, cinta tidak akan menuntunmu pada kesedihan yang berlarut panjang.

3. Lepaskan Hubungan Toxic

Hubungan percintaan yang melelahkan satu pihak saja bukanlah jalinan yang sehat. Percayalah, ketika dirimu terlepas dari jeratan ini, langkahmu adalah benar. Pada akhirnya, lelah akan melemahkanmu untuk berusaha. Kesadaran akan membukakan matamu untuk berhenti.

4. Kamu Berhak Dicintai

Sibuk mencintai membuat siapa saja lupa untuk merasa dicintai. Padahal, siapa pun berhak mendapatkannya. Hubungan bukanlah derma, tidak bisa menuntut seseorang hanya bertumpu pada kebiasaan "memberi dan memberi" hingga lupa esensi "dihargai". 

Jika sebelumnya diirmu lebih sering berlari, ini saatnya untuk duduk menunggu hingga yakin "kapan" harus berjalan lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun