Mohon tunggu...
Anuk Kuswanti
Anuk Kuswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hampa

15 Januari 2025   09:58 Diperbarui: 15 Januari 2025   09:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desah napas berat terasa

Memenuh rongga jiwa meronta

Atas kehampaan rasa tanpa makna

Memagut seluruh urat nadi tan-tersisa

Riuh jagad mayapada

Berbalut kesunyian hampa

Atas renjana yang bertepuk sebelah

Sisakan resah gelisah nan lelah

Pada sudut kalbu

Tersimpan secuil asa

'Tuk Sang Pemilik Rasa

Sirnakan hampa kembalikan harsa

15 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun