Mohon tunggu...
Muhammad ArifinNuhuyanan
Muhammad ArifinNuhuyanan Mohon Tunggu... Atlet - 😄

_-___

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ternyata Kehidupan di Laut Sangat Berperan Penting Bagi Kehidupan Makhluk Hidup

15 Januari 2022   14:16 Diperbarui: 15 Januari 2022   14:45 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Lautan adalah rumah bagi delapan puluh persen kehidupan di bumi. Dengan sebagian besar lautan belum dijelajahi hingga kini, Lautan adalah sumber inspirasi yang tidak bisa di rusak.

Akan tetapi fonomena-fenomena yang kita lihat, berita yang mengabarkan tentang matinya paus akibat dari membuang sampah plastik ke laut, di temukan dalam perut paus terdapat sampah.

paus-61e26fe906310e726c608286.jpg
paus-61e26fe906310e726c608286.jpg
Kisah tentang betapa besar dampak kita terhadap laut. Terdamparnya hewan-hewan ini dengan perut penuh plastik sangatlah memprihantinkan.
Bukan hanya kecerdasan luar biasa mereka, akan tetapi karena mereka bahkan membantu menjaga kelangsungan hidup lautan. Pada saat lumba-lumba dan paus bernapas ke permukaan laut mereka menyuburkan tumbuhan laut kecil di lautan yang disebut Fitoplankton.

img-20220115-123659-61e271564b660d7fc7288645.jpg
img-20220115-123659-61e271564b660d7fc7288645.jpg
img-20220115-123643-61e271904b660d16a821afc3.jpg
img-20220115-123643-61e271904b660d16a821afc3.jpg
Yang setiap tahun menyerap empat kali lipat jumlah karbon dioksida yang diserap hutan hujan amazon, dan menghasilkan hingga delapan puluh lima oksigen yang kita hirup hingga kini.

Jadi , dunia yang prihatin dengan dan perubahan iklim, melindungi hewan-hewan ini berarti melindungi planet biru kita ini. Jika lumba-lumba dan paus mati, maka lautan mati. Jika lautan mati, begitu pula kita. Dengan begitu banyak paus yang mati masa depan akan tampak suram.

Faktanya saat ini, plastik setara dengan satu truk sampah di buang ke laut setiap menit, bergabung dengan lebih dari 150 juta ton yang sudah mengapung di sana

jpeg1-61e272e680a65a7ae1134552.jpg
jpeg1-61e272e680a65a7ae1134552.jpg
jpeg-61e272ca4b660d545c35afe2.jpg
jpeg-61e272ca4b660d545c35afe2.jpg
Namun, plastik akan terurai menjadi potongan kecil ­Microplastik yang kini melebihi jumlah bintang di galaksi bima sakti setidaknya 500 kali lipat. Dan menyerap kesetiap makhluk hidup yang berada di lautan, pada dasarnya lautan kita telah berubah menjadi sup plastik beracun.

Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik yakni menggunakan tas belanja yang ramah lingkungan dari rumah kita, menggunakan plastik yang bisa di daur ulang kembali, dari sampah plastik tersebut ada yang memanfaatkan atau mendaur ulang untuk menjadi bahan baku usahanya. Yang awalnya hanyalah sampah plastik akan jadi sesuatu yang bernilai ekonimis ketika mengelolanya dengan tepat.

perubahan di mulai dari diri kita sendiri dahulu. Jadi, marilah kita bijak dalam menggunakan peralatan berbahan plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun