Bagaimana perasaan umat Kristiani jika Bunda Maria atau Paulus dicaci maki dan difitnah yang bukan-bukan secara terbuka oleh orang yang mengaku Kristiani? Bagaimana perasaan penganut Hindu jika dewa-dewanya dihinakan oleh penganutnya juga? Tentu ada emosi yang tersulut. Ini wajar dan manusiawi. Cuma nanti yang jadi masalah apakah kita bisa mengelola emosi itu dengan arif, menjadikannya energi untuk berdialog dengan ahsan, dengan sebaik-baik cara agar mereka yang khilaf dapat kembali kepada pemahaman agama yang benar.
Intinya, kita semua tentu cinta damai dan berharap kerukunan jadi membumi. Nah, solusinya yang pasti adalah dengan menghentikan segala cacian dan hinaan kepada para sahabat dan istri Nabi serta doktrin yang meragukan otentisitas Al-Qur'an. Tentu penghentian ajaran semacam ini harus tulus dan jujur. Benar-benar dilakukan secara nyata. Bukan sebatas pengakuan di bibir atau tulisan di media. Sebab selama ini kaum Syiah juga dikenal punya ajaran taqiyyah (menyembunyikan keyakinan demi alasan keamanan). Terbuka saja pada semua. Umat Islam pasti menerima. Indah sekali rasanya jika seluruh kaum muslim dapat bersatu dalam ukhuwah dengan akidah yang shahih. Insya Allah ini bukan mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H