Mohon tunggu...
Anugrah Roby Syahputra
Anugrah Roby Syahputra Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Ditjen Bea & Cukai, Kemenkeu. Ketua Forum Lingkar Pena Wilayah Sumatera Utara. Menulis lepas di media massa. Bukunya antara lain Gue Gak Cupu (Gramedia, 2010) dan Married Because of Allah (Noura Books, 2014)

Staf Ditjen Bea & Cukai, Kemenkeu. Pegiat Forum Lingkar Pena. Penulis lepas. Buku a.l. Gue Gak Cupu (Gramedia, 2010) dan Married Because of Allah (Noura Books, 2014)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ODOJ, Spirit Urban Kembali Ke Qur'an

7 Mei 2014   17:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dengan sangat menyesal, saya tidak memberikan penghargaan rekor Indonesia, melainkan sebagai rekor dunia!" ujar Jaya Suprana di hadapan puluhan ribu orang yang tergabung dalam komunitas One Day One Juz (ODOJ) yang berkumpul di masjid Istiqlal, Jakarta.

Tentu saja, penghargaan dari MURI itu tidak berlebihan, sebab memang membaca Quran secara berjama'ah di Masjid Istiqlal pada Minggu, 4 Mei 2014 kemarin adalah yang terbanyak pesertanya. Selain itu, ODOJ adalah satu-satunya komunitas di dunia ini yang dalam waktu sekitar enam bulan sudah memiliki member hampir 100.000 orang.

ODOJ sendiri sebenarnya adalah sebuah komunitas yang diinisiasi sejumlah anak muda perkotaan untuk saling mengingatkan dalam membaca Al-Qur'an. Komunikasinya menggunakan media instant messanger seperti whatsapp dan blackberry messanger. Targetnya setiap anggota menyelesaikan bacaan qur'an satu juz sehari. Jika konsisten, berarti insya Allah dalam sebulan semua member bisa mengkhatamkan bacaan qur'annya 30 juz.

Deklarasi ODOJ, dengan tema "Membumikan Quran, Melangitkan Manusia" ini, menghadirkan dua tokoh, Ustadz Yusuf Mansur dan Wakil Menteri Agama KH. Nasarudin Umar. Dalam taushiyah ini, Ustadz Yusuf Mansur menegaskan bahwa Quran ini diturunkan oleh Allah, Dzat yang mengetahui rahasia langit dan bumi. Oleh sebab itu, siapa saja yang ingin tahu tentang rahasia segala sesuatu, maka carilah dalam Q'uran. Cari rizki, buka Qur'an. Cari jodoh, buka Qur'an. Cari apapun kebutuhan hidup, Al-Qur'an membukakan solusinya.

Sementara itu KH. Nasarudin, mengingatkan kepada ODOJer, bukan hanya sebatas membacanya saja, melainkan melaksanakan empat sebagai makna dari Iqra, dalam wahyu pertama, surat Al-'Alaq.
"'Iqra' pertama, maknanya kita harus membaca ayat-ayat Allah; iqra kedua, kita harus memelajari ayat-ayat Allah; iqra ketiga kita harus memahaminya; dan iqra keempat kita harus menjadikan Quran sebagai sebuah kesadaran dalam melangkah sehingga kita menjadi Quran berjalan!"

Di acara luar biasa ini juga, hadir 6 brand ambassador ODOJ, diantaranya: Ummi Pipik (isteri Almarhum Uje), Oki Setiana Dewi (artis), Ibrahim (ODOJer termuda, berusia 8 tahun dan hafal Quran lima setengah juz), Teuku Wisnu (artis), DR. Amir Faisol Fath (pembina ODOJ), dan Ustadz Fahmi Salim (MUI Pusat).

Yang sangat menarik adalah sambutan Ust. Fahmi Salim. Ketika diberi kesempatan ia mengungkap bahwa ada 3 seruan dari MUI: pertama, mengajak masyarakat untuk bergabung dalam Gerakan Indonesia Cinta Quran yang digulirkan ODOJ; kedua, capres-cawapres harus bisa baca dan peduli pada Quran, jangan sampai menyepelekannya; dan mengajak masyarakat muslim di Indonesia agar mengikuti arahan Quran dalam menjalani hidup ini.

Di akhir acara, pengurus ODOJ bersama tokoh-tokoh yang hadir membacakan deklarasi ODOJ, Gerakan Indonesia Cinta Al-Qur'an. Isinya menyerukan kepada anggota ODOJ dan masyarakat: pertama agar berpegang teguh dengan Quran dan as-Sunnah; kedua: menjadikan Quran dan as-Sunnah sebaga pedoman dalam hidup; dan ketiga, menyerukan kepada pemimpin negeri untuk menjadikan Quran dan Sunnah sebagai rujukan dalam bernegara.

Masya Allah..Sungguh ini adalah sebuah semangat yang tumbuh untuk kembali kepada Al-Qur'an, satu pedoman hidup yang sekian lama ditinggalkan. Sebagai sebuah sarana dakwah, ini merupakan terobosan luar biasa. Inilah metode yang bisa menjangkau kalangan-kalangan yang selama ini jarang tersentuh oleh para da'i. Mulai dari kalangan artis hingga pengusaha. Termasuk pula mahasiswa dan ibu rumah tangga. Luar biasa. Bahkan event launching yang disiarkan salah satu televisi swasta kemarin juga diliput oleh salah satu surat kabar di Turki.

Memang -sekedar- membaca Al-Qur'an saja tidak otomatis menyelesaikan masalah, tapi tentu ini langkah yang baik untuk memperbaiki Indonesia menjadi republik penuh berkah.

Tertarik bergabung? Coba klik http://onedayonejuz.org/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun