Mohon tunggu...
Anugrah Indah Arani
Anugrah Indah Arani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah orang yang cukup gemar menulis selain menulis saya juga menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Menilik Kisah Kejayaan Pasar Santa yang Mulai Meredup di Tengah Modernisasi

22 Juli 2024   23:58 Diperbarui: 24 Juli 2024   19:26 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Modernisasi dan tantangan yang dihadapi

Seiring berjalannya waktu, Pasar Santa mulai menghadapi berbagai tantangan. Kenaikan harga sewa kios disinyalir menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banyak pedagang yang gulung tikar. 

"Mungkin karena pesatnya kenaikan harga kios, jadi komunitas dan toko-toko di lantai atas banyak yang bubar," jelas Nurul.

Faktor lain seperti modernisasi dan perubahan gaya hidup masyarakat juga turut menjadi alasan Pasar Santa kehilangan eksistensinya. 

Saat ini, maraknya onlineshop turut mempengaruhi jumlah pengunjung yang datang ke pasar ini. Sebagian orang lebih memilih untuk berbelanja secara online karena dinilai lebih praktis dan efisien.

“Selama saya bekerja disini memang orang kebanyakan membandingkan dengan online ya, otomatis karena banyaknya toko-toko online jadi orang enggan keluar, tinggal klik di handphone, pesen terus diantar,” ucap Nurul. Selain itu, pandemi COVID-19 turut menjadi alasan yang memperparah kondisi Pasar Santa.

Diberlakukannya pembatasan mobilisasi menyebabkan banyak masyarakat enggan datang ke pasar fisik yang menyebabkan jumlah pembeli semakin lama semakin berkurang. 

Hal tersebut diungkapkan Ilah (24). “Menurut aku, salah satu alesan pasar santa sudah tidak ramai kayak dulu mungkin sejak pandemi kali ya, pandemi buat kios-kios tutup karena rugi. Kita kan dulu pandemi sempet lockdown, jadi kita gabisa keluar kemana-mana,” katanya. Meskipun Pasar Santa tidak secerah dahulu, masih ada upaya untuk mengembalikan kejayaan Pasar Santa seperti 10 tahun silam.

Salah satu harapan itu datang dari Nurul (41), yang mengharapkan adanya promosi pasar dan manajemen yang baik agar menunjang terciptanya suasana pasar yang ramai kembali. 

“Kalau untuk pesannya sih, untuk bagian atas banyakin promosi ya, manajemen nya ditingkatkan, pemasarannya juga, promosi tentang pasar juga ditingkatkan karena pasar ini tempatnya strategis, ruang lingkupnya dekat sama orang-orang kantor,” ujarnya.

Berbeda dengan Nurul (41), harapan lain yang disampaikan Ilah (24) adalah dengan menjadikan Pasar Santa menjadi jauh lebih menarik, dengan dekorasi-dekorasi yang memanjakan mata pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun